Apakah Benar Pengikut Dajjal Didominasi Kaum Wanita?

Widaningsih
Dajjal digambarkan dalam hadis-hadis Nabi sebagai pendusta yang sebelah matanya buta, tertulis di keningnya huruf kaf fa’ dan ra’. (Foto: Ist/Ilustrasi)

Dajjal digambarkan dalam hadis-hadis Nabi sebagai pendusta yang sebelah matanya buta, tertulis di keningnya huruf kaf fa’ dan ra’ ((ك ف ر). Kemunculannya pertanda kiamat sudah sangat dekat.

Dajjal menjadi fitnah terbesar dalam sejarah kehidupan manusia, sampai-sampai, setiap Nabi yang diutus, mengingatkan umatnya tentang fitnah Dajjal. 

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا بُعِثَ نَبِيٌّ إِلَّا أَنْذَرَ أُمَّتَهُ الأَعْوَرَ الكَذَّابَ، أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ، وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ، وَإِنَّ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مَكْتُوبٌ كَافِرٌ

“Tidaklah diutus seorang nabi, melainkan dia mengingatkan kaumnya tentang si buta sebelah, sang pendusta. Ketahuilah Dajjal itu buta sebelah dan Tuhan kalian tidak buta sebelah. Di antara dua matanya tertulis: Kafir” (HR. Bukhari 7131).

Dijelaskan pula bahwa menjelang akhir zaman ini, kemunculan Dajjal ini akan diikuti dengan beberapa kelompok pengikutnya. Dan salah satu pengikut Dajjal itu, ternyata kebanyakan kaum wanita. Astagfirullah! Kenapa banyak kaum wanita yang menjadi pengikut Dajjal?

Berdasarkan riwayat Ahmad, kebanyakan yang terpengaruh dengan fitnah Dajjal adalah para wanita. Ibnu Umar radhiyallahu'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Dajjal akan turun di lembah air Murqonah' ini, maka orang yang datang kepadanya kebanyakan kaum wanita, sehingga seseorang akan pergi menemui sahabat karibnya, ibunya, anak perempuanya, saudara perempuannya, dan kepada bibinya untuk meneguhkan hatinya karena kuatir mereka akan pergi menemui Dajjal." [HR Ahmad)

Hadis ini sama sekali bukan bermaksud merendahkan wanita. Dalam buku “al-Mausū’ah fī al-Fitan wa al-Malāhim wa Asyrāti as-Sā’ah”, Dr. Muhammad Ahmad al-Mubayyadh menjelaskan, banyak di kalangan wanita yang mengikuti Dajjal karena gampang tergoda dengan syahwat dunia , dan tidak begitu mengedepankan akalnya sebagaimana laki-laki. Sementara itu, fitnah Dajjal yang begitu menggoda –di saat kondisi dunia kala itu begitu memprihatinkan– misalnya api diperlihatkan menjadi air, sebaliknya air diperlihatkan bagai api dan berbagai fitnah lainnya sangat sulit dilawan jika tak berbenteng keimanan.

Kemudian, sering disebutkan bahwa sebagian besar penghuni neraka adalah perempuan. Tentang hal ini, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

"“Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kemudian Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :.

" Kebanyakan ahli neraka adalah terdiri daripada kaum wanita." Maka menangislah mereka dan bertanya salah seorang daripada mereka: " Mengapa terjadi demikian, adakah kerana mereka berzina atau membunuh anak atau kafir? " Baginda menjawab : " Tidak, mereka ini ialah mereka yang menggunakan lidah menyakiti hati suami dan tidak bersyukur akan nikmat yang disediakan oleh suaminya." (Muslim)

Diriwayatkan oleh Ibn Abbas radhiyallahu'anhu, ia berkata bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

“Aku melihat api neraka dan penghuni terbanyak di dalamnya adalah dari kalangan wanita yang tidak bersyukur. “Lantas shahabat bertanya, “Apakah karena mereka tidak beriman kepada Allah?”, Rasulullah menjawab, “Mereka tidak tahu berterima kasih kepada suami-suami mereka dan pula tidak bersyukur terhadap pertolongan dan kebaikan yang di berikan kepada mereka. Jika kalian melakukan kebaikan kepada mereka, maka dia berkata. “Saya tidak pernah menerima kebaikan apapun dari kamu” (HR Bukhari)

" Apabila perempuan keluar rumah, sedangkan suaminya membencinya, dia dilaknat oleh semua malaikat di langit, dan semua apa yang dilaluinya selain daripada jin dan manusia sehingga dia kembali. " (Thabarani di dalam al-Awsat)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada mereka, "Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyaklah beristigfar yaitu memohon ampun. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang lebih banyak menjadi penghuni neraka. 'Seorang wanita yang cukup pintar di anatara mereka bertanya, 'Wahai Rasulullah, kenapa kami kaum wanita yang lebih banyak menjadi penhuni neraka?' Rasulullah. bersabda, 'Kamu banyak mengutuk dan mengingkari suami. Aku tidak melihat mereka yang kekurangan akal dan agama yang lebih menguasai pemilik akal, daripada golongan kamu.'Wanita itu bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah! Apakah maksud kekurangan akal dan agama itu?'

Rasulullah bersabda,'Maksud kekurangan akal ialah kesaksian dua orang wanita sama dengan kesaksian seorang lelaki. Inilah yang dikatakan kekurangan akal. Begitu juga wanita tidak mengerjakan sembahyang pada malam-malam yang dilaluinya kemudian berbuka pada bulan ramadhan karena haid. Maka inilah yang dikatakan kekurangan agama'."(HR Bukhari dan Muslim)

Dalam hadis lainnya, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang wanita penduduk neraka, beliau bersabda :“ … dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka karena sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti punuk onta. Mereka tidak masuk Surga dan tidak mendapatkan wanginya Surga padahal wanginya bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Imam Qurthubi rahimahullah mengomentari hadis di atas dengan pernyataannya :
“Penyebab sedikitnya kaum wanita yang masuk Surga adalah hawa nafsu yang mendominasi pada diri mereka, kecondongan mereka kepada kesenangan-kesenangan dunia, dan berpaling dari akhirat karena kurangnya akal mereka dan mudahnya mereka untuk tertipu dengan kesenangan-kesenangan dunia yang menyebabkan mereka lemah untuk beramal. Kemudian mereka juga sebab yang paling kuat untuk memalingkan kaum pria dari akhirat dikarenakan adanya hawa nafsu dalam diri mereka, kebanyakan dari mereka memalingkan diri-diri mereka dan selain mereka dari akhirat, cepat tertipu jika diajak kepada penyelewengan terhadap agama dan sulit menerima jika diajak kepada akhirat.” (Kitab Jahannam Ahwaluha wa Ahluha)

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network