JAKARTA, iNewsBogor.id - Indonesia telah ditunjuk FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 yang akan digelar pada 10 November hingga 2 Desember mendatang. Indonesia menggantikan posisi Peru yang dicoret FIFA sebagai tuan rumah.
Ahli Agronomi yang juga Chairman Karya Rama Prima Qamal Mustaqim, yang terlibat mengevaluasi rumput JIS membeberkan masalah rumput JIS tidak sesuai standar FIFA.
Hal itu disampaikannya saat meninjau langsung JIS bersama Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Dito Ariotedjo, Ketum PSSI Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, serta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Selasa (4/7/2023).
Menurut Qamal Mustaqim, karpet sintetis sebagai media tanam itu terpantau dangkal. Sehingga akar rumput tidak menembus sampai ke tanah. Hal itu membuat rumput tidak mendapat sinar matahari dan air yang cukup untuk tumbuh.
"Rumput jenisnya Japonica cuma ditanam di karpet sintetis. Ini masalahnya media [tanam] dangkal jadi akar tidak tembus ke bawah. Rumput itu makhluk hidup butuh sinar dan air. Air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal, matahari tidak cukup," kata Qamal.
"Ini Rumput butuh matahari penuh 8 jam sehari. Sedangkan yang sebelah selatan hanya setengahnya saja dari jam 09.00 sampai 14.00. Ini yg masalah. Jenis rumput [di JIS nanti] sama dengan yang dipakai di Jalak Harupat, Bung Tomo, dan Palembang," imbuhnya.
Qamal mengatakan solusi pihaknya sudah usulkan ke menteri terkait. Menurut dia, yang bisa dilakukan adalah memindahkan rumput lapangan yang sudah jadi, salah satunya dari rumput lapangan golf.
"Kayak Asian Games 2018 pindahkan rumput dari lapangan dari golf. Itu solusi paling dekat karena untuk 3 bulan. Kalau jangka panjang [harus] ganti rumput [semua]," ucap Qamal.
Dalam video yang dirilis PSSI, Qamal juga menjelaskan kepada Ketua PSSI Erick Thohir bahwa solusi sementara lebih mudah adalah membeli rumput golf untuk dipasang di JIS.
Qamal sendiri merupakan seorang ahli agronomi rumput untuk stadion. Ia pernah dipercaya untuk mengelola rumput stadion Gelora Bung Karno pada Asian Games 2018.
"Yang lebih mudah kita beli rumput dari golf. Jadi ini [rumput lapangan JIS] dibuka. Ini kita lakukan seperti di Asian Games. Kita ambil dari golf langsung kita pasang," ucap Qamal.
Setelah dipasang rumput golf, menurut Qamal, JIS tidak boleh dipakai selama satu setengah bulan.
"Bapak kan [Erick Thohir] minta tiga bulan, nah pas setelah tanam [rumput] setelah tanam itu sebulan setengah tidak bisa dipakai," ucap Qamal.
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menilai rumput JIS harus diganti baru.
"Bapak Qamal sebagai ahli dan agronomi rumput di stadion. Menurut beliau harus diganti ini kalau mau tiga bulan bisa dipakai, itu untuk jangka pendek saja. Mungkin jangka panjang harus diubah rumputnya," kata Basuki.
"Jadi itu salah satu, rumput yang sekarang tidak dapat memenuhi kriteria FIFA sesuai dengan pengalaman beliau. Itu akan diganti dengan rumput yang lain untuk bisa dipakai di Piala Dunia U-17," tegasnya.
Selain rumput, akses masuk JIS juga dinilai belum sempurna. Sebab itu, perlu adanya penambahan bila ingin digunakan untuk menggelar event besar.
"Akses yang tersedia cuma ada satu, menurut saya ini berbahaya sekali sekuritinya. Apalagi lingkungannya ini lingkungan berpenduduk," kata Basuki.
Basuki mengatakan untuk menyempurnakan JIS, maka perlu ditambah lima akses lagi. Salah satunya di sisi timur dibangun jembatan penyeberangan orang menuju pintu karnaval Ancol.
Kemudian juga memugar lokasi parkir di Zona Barat yang terlalu sempit bagi bus pertandingan, serta terhalang oleh pintu tiket.
Sebagai solusi, kata Basuki, pintu itu akan dibongkar agar akses bisa diperlebar dan berguna sebagai akses pemain yang akan bertanding.
"Kondisi sekarang bus enggak bisa masuk karena ada pintu tiket di situ. Jadi itu dilebarkan," beber Basuki
Senada dengan Basuki, Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga mendasarkan pendapatnya pada Qamal, orang yang disebut sebagai ahli agronomi rumput.
Erick mengatakan berdasarkan ahli agronomi rumput Kamal, perbaikan rumput di JIS dapat memakan waktu tiga bulan. Permasalahan rumput di JIS menyangkut media tanam sintesis, sehingga akar rumput alami tidak masuk ke dalam tanah.
"Kalau jenis rumputnya sama dengan yang digunakan di Si Jalak Harupat, Gelora Bung Tomo, di Palembang, sama jenisnya. Solusinya, menurut Pak Kamal adalah memindahkan rumput yang sudah jadi seperti pekerjaan kita di GBK waktu Asian Games," kata Erick
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait