BOGOR, iNewsBogor.id - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menekankan pentingnya bertransformasi bagi para pelaku pembangunan yang bekerja di pemerintahan. Transformasi tersebut kian penting ditengah perkembangan teknologi digital yang semakin pesat. Hal ini ia sampaikan saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk. II Angkatan XXV di Balai Besar Pelatihan Manajemen Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi, Bogor, Senin, (10/7/2023).
“Negara bisa bagus jika aparatnya juga bagus, karena kalian semua disini adalah masa depan bangsa dan negara, melalui fungsi dan tugas kalian sebagai aparat di pemerintahan tentunya” ungkap Mentan SYL.
Mentan SYL saat mengalungkan secara simbolis tanda peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk.ll Angkatan XXV di Ciawi Bogor. (Foto : Istimewa)
Selain menciptakan berbagai disrupsi, perkembangan teknologi, turut mendorong terciptanya berbagai inovasi besar - besaran diberbagai bidang. Mentan SYL mengungkapkan pertanian menjadi salah satunya sektor yang telah banyak melirik dan melibatkan teknologi dalam setiap aktivitasnya. Untuk itu, Mentan SYL mengatakan kemampuan beradaptasi wajib dimiliki oleh para peserta pelatihan agar tidak tergerus dengan perkembangan teknologi saat ini.
“Kita harus mampu beradaptasi terhadap teknologi, sekarang ini eranya semua serba teknologi, data semua terukur dengan Artificial Intelligence (AI), begitupun data - data dipertanian, seperti data beras kita misalnya, kita gunakan 3 data, dari BPS, Standing Crop dan Manual dari Laporan Daerah” beber Mentan SYL dihadapan puluhan peserta pelatihan dari berbagai instansi.
Dikesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian (BPPSDMP Kementan), Dedi Nursyamsi, mengatakan penyelenggaraan PKN Tk. II Angkatan XXV Tahun 2023 ini diharapkan dapat mengembangkan kompetensi para peserta dibidang pemerintahan.
"Saya harap pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi strategis para peserta terutama dibidang kepemimpinan, yang akan berperan dan melaksanakan tugas serta fungsi pemerintahan di instansinya masing-masing” ucap Dedi.
Sementara itu, salah satu peserta, Akbar mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk komitmen dalam mengakselsrasi upaya reformasi birokrasi sesuai dengan program prioritas pemerintah.
"Inovasi dan cara baru dalam mengelola pemerintah harus berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat secara luas dan di pelatihan inilah hal itu semua dimulai. Dalam konteks pertanian, kami berharap pelatihan ini memberikan input signifikan terutama bagi kami untuk menghadirkan pertanian yang maju, mandiri dan modern," ungkap Akbar yang juga menjabat sebagai Kepala Balai Inseminasi Buatan Singosari.
Mentan SYL pose bersama usai membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk. II Angkatan XXV di Ciawi, Bogor. (Foto : Istimewa)
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait