JAKARTA, iNewsBogor.id - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara, Nawawi Pomolango, menyadari tanggung jawab beratnya dalam membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap lembaga antirasuah tersebut. Presiden Joko Widodo pun memberikan pesan hati-hati kepada Nawawi dalam menjalankan tugasnya.
Nawawi secara resmi menjabat sebagai Ketua KPK sementara setelah mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/11/2023),
Pengangkatannya sebagai pengganti sementara Firli Bahuri, yang terlibat dalam dugaan pemerasan terhadap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Acara pelantikan dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin. Ketua Dewan Pengawas KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean, serta anggota Dewas KPK seperti Albertina Ho, Syamsuddin Haris, dan Harjono, turut hadir bersama pimpinan KPK, Johanis Tanak dan Alexander Marwata.
Nawawi menyatakan bahwa tugas beratnya saat ini adalah memulihkan kepercayaan publik terhadap KPK. "Terpenting, bagaimana sedikit demi sedikit memulihkan tergerusnya rasa kepercayaan masyarakat kepada lembaga KPK," ujarnya.
Nawawi berencana segera membahas langkah-langkah strategis bersama Pimpinan KPK dan para pejabat eselon 1 dan 2 KPK. Prioritas utama dalam menghadapi situasi saat ini, termasuk pertimbangan KPK untuk menyediakan bantuan hukum bagi Firli Bahuri, akan menjadi fokus pembahasan.
Nawawi mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo menyampaikan pesannya dengan ekspresi wajahnya. "Tapi, ada satu ucapan, hati-hati dalam menjalankan tugas," kata Nawawi menirukan pesan Jokowi kepada dirinya.
Meskipun menghadapi perubahan kepemimpinan, KPK tetap melanjutkan tugasnya dalam menangani perkara korupsi. Nawawi menyebutkan bahwa KPK akan terus melakukan penyidikan terhadap kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian, yang saat ini melibatkan tiga tersangka, termasuk bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Pencarian terhadap buron KPK juga akan terus dilakukan, dengan fokus pada Harun Masiku. Nawawi menyatakan bahwa pimpinan KPK telah meminta Deputi Penindakan KPK yang baru, Inspektur Jenderal Rudi Setiawan, untuk menemukan Harun Masiku dan menuntaskan kasus yang melibatkan buron tersebut. Harun Masiku sendiri telah menjadi buron sejak 20 Januari 2020, terkait kasus dugaan suap kepada anggota KPU Wahyu Setiawan.
Nawawi menyatakan pembaruan surat tugas untuk pencarian Harun Masiku telah dilakukan. Semua perkara yang masih dalam proses penyelidikan dianggap sebagai prioritas utama bagi KPK. Laporan masyarakat terkait calon presiden dan wakil presiden juga tetap akan dikejar prosesnya, tanpa penangguhan.
Nawawi menekankan kontinuitas dalam penanganan laporan masyarakat. "Sudah ada pernyataan sebelumnya dari rekan-rekan pimpinan sebelumnya bahwa kita tidak menangguhkan segala bentuk pelaporan. Kita akan bekerja dengan mekanisme yang ada, penyelidikan dilakukan jika ada laporan-laporan. Tidak ada menunda dan lain sebagainya, kita bekerja tanpa tendensi, urusan politik, dan sebagainya," ungkap Nawawi.
Nawawi juga meminta dukungan wartawan untuk menjaga eksistensi KPK. "Saya mohon juga kalau mencintai lembaga itu, eksistensi tetap ada, dukung dan support lembaga (ini). Kritik silakan," katanya.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait