BOGOR - Harga minyak goreng masih melambung. Padahal, pemerintah telah dua kali menginstruksikan untuk harga minyak goreng sebesar Rp14 ribu dan harga terbaru Rp11,5 ribu untuk per liternya. Namun, kenyataanya di pasaran harga tersebut tidak terwujud .
Seperti di pasar Jumat Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor. Sejumlah pedagang mengeluh dengan harga kebijakan pemerintah yang sampai saat ini belum terealisasi . Untuk minyak goreng kemasan, pedagang masih menjual Rp20 ribu setiap liternya. Untuk kemasan 450 mililiter dijual Rp9 ribu per kemasan. "Belum stabil harga minyak goreng kemasan saat ini,” ujar Fredi seorang pedagang di Pasar Jumat.
Bahkan pedagang banyak yang mengeluh karena stok barang justru saat ini sudah jarang. Iwan Busah, pedagang Pasar Ciampea mengaku bahwa hari ini saja hanya memiliki stok satu dus ukuran satu liter saja. “Belum ada pengiriman untuk harga terbaru," ujarnya.
Masyarakat mengeluhkan masih tingginya harga minyak goreng di pasaran. Terlebih pedagang gorengan seperti ibu Erna (29) warga Cikalancing Kecamatan Ciampea. Dirinya masih harus memutar otak agar dagangan tetap laku dan tidak mengurangi kualitas.
“Harga satu liter minyak goreng masih Rp20 ribu, paling juga saya menyiasatinya minyak goreng sisa kami pergunakan lagi,” ungkapnya.
Pemerintah melalui Menteri Perdagangan telah menginstruksikan bahwa harga minyak goreng sudah harus mencapai Rp11,5 ribu untuk harga eceran per liter . Setelah sebelumnya pekan lalu pemeritah mengintruksikan untuk minyak goreng kemasan dijual sebesar Rp14 ribu per liternya. Namun pada kenyataanya di pasaran , tim INEWS Bogor.id melakukan pemantauan, harga masih belum diterapkan pedagang.
Editor : Hilman Hilmansyah
Artikel Terkait
