MOJOKERTO, iNewsBogor.id - Lokasinya di pojok gang, tepatnya Jalan Dieng Raya No.44 RT 003 RW 002 Kedundung, Magersari, Kota Mojokerto, tampak pemandangan deretan motor klasik modifikasi dan dua Harley Davidson, satu hasil modifikasi, satunya orisinil Softail. Disinilah lokasi bengkel Sapari yang jadi markas berkumpulnya komunitas Motor Santri Pancasila.
"Awalnya tempat ngumpul teman teman buat modifikasi kecil kecilan, kok malah keterusan nambah perkakas kunci obeng sampai spare part motor" tutur Robby Kurniawan, Ketua Komunitas Motor Santri Pancasila.
Menurut Robby, hobinya memodifikasi motor ini tak sengaja disenanginya. Sejak anak anak, ayahnya yang suka motor sering mengajak Robby utak atik Honda bebek Grand Impresa peninggalan sang kakek. Dari sinilah kesukaannya modifikasi motor mulai nampak.
"Nabung, trus ngumpulin info nyari motor Satria 2 Tak, rasanya senang sekali pas kebangun satu motor. Ehh, nambah lagi nyari Tiger 2000, mbangun lagi, jadi lagi keterusan. Temen temen ngumpul, jadilah Komunitas Motor Santri Pancasila" tambah Robby bersemangat.
Sejak hobi modifikasi motornya tersalurkan, keluarga Robby juga mendukung. Pamannya lantas memberi PR modifikasi Harley Davidson.
"Ruang kreatifitas ini perlu di dukung, karena belum ada bengkel modifikasi motor di Mojokerto, saya minta Robby buat bikin bengkel modifikasi, namanya Sapari Garage. Lha kok ndilalah pas, jadi markasnya Komunitas Motor Santri Pancasila. Rencananya akhir tahun ini mau ikut kontes Motor Custom di Jogja, sekitar bulan Oktober" imbuh Gus Benny, mendukung Robby.
Komunikasi dengan sejumlah komunitas motor sudah mulai dijalin Robby saat gelaran acara Bojonegoro Motor Rendezvous pekan lalu. Mahasiswa semester 3 ini banyak mendapat dukungan positif dari komunitas komunitas motor di Jawa Timur.
"Harapannya kan, ekonomi kreatif dari modifikasi motor ini bisa menyalurkan bakat dan hobi anak anak muda di Jawa Timur yang jumlahnya mencapai 20an juta pemotor. Ini jelas memutar roda ekonomi para pemotor, seperti tukang las, jual beli motor klasik, dan asesorisnya" terang Gus Benny.
PEW Research Center mencatat, jumlah pemotor di Indonesia mencapai 85 persen penduduk Indonesia, atau sebanyak 125 juta. Pemotor paling banyak ada di Jawa Timur dengan jumlah 25 juta pemotor. Dan yang menarik terdapat 1600 komunitas motor di Indonesia. Artinya, potensi ekonomi dari bengkel bengkel modifikasi motor masih sangat besar dan memutar sektor informal industri otomotif, di tengah banjirnya motor pabrikan dari luar negeri yang mencari konsumen warga Indonesia.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait