BOGOR, iNewsBogor.id – Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor mencatat momen bersejarah dengan mengukuhkan Prof. Lucky Hikmat Maulana, sebagai Guru Besar dalam bidang Manajemen, bersama dua Guru Besar lainnya. Acara yang berlangsung di Auditorium Prof. Abdullah Siddiq ini menjadi perayaan dedikasi dan prestasi luar biasa Prof. Lucky di dunia pendidikan dan penelitian.
Dihadiri oleh sivitas akademika, keluarga besar, serta pejabat dan tamu undangan, suasana haru dan bangga menyelimuti momen istimewa tersebut. Dalam sambutannya, Prof. Lucky menyampaikan rasa syukur atas dukungan yang ia terima sepanjang perjalanan akademiknya.
"Keberhasilan ini adalah hasil dari dukungan keluarga, kolega, dan mahasiswa yang terus memotivasi saya untuk memberikan yang terbaik bagi pendidikan dan masyarakat," ujar Prof. Lucky.
Lahir di Bandung pada 13 Maret 1966, Prof. Lucky tumbuh dalam keluarga yang menjunjung tinggi nilai keilmuan dan integritas. Perjalanan akademiknya dimulai dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), di mana ia menyelesaikan program Diploma II. Beliau kemudian melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi UIKA Bogor untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi, lalu melanjutkan Magister di bidang Manajemen di IPB, hingga memperoleh gelar Doktor dari Universitas Padjadjaran Bandung pada 2014.
Pencapaian ini menjadikan Prof. Lucky sebagai akademisi unggulan, dengan spesialisasi di bidang manajemen yang ia dedikasikan untuk kemajuan pendidikan.
Selama lebih dari tiga dekade, Prof. Lucky mendedikasikan dirinya sebagai pendidik. Kariernya dimulai di Universitas Djuanda sebelum bergabung dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIKA Bogor. Beliau dikenal sebagai dosen yang inspiratif dan selalu mendorong mahasiswa untuk mencapai potensi terbaik mereka.
Di tengah kesibukannya, Prof. Lucky juga menjabat dalam Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Bogor. Ia menciptakan tagline ikonik "Kabupaten Bogor: The City of Sport and Tourism" yang berhasil mengangkat citra Kabupaten Bogor sebagai pusat olahraga dan pariwisata nasional.
Prof. Lucky mengungkapkan bahwa kunci keberhasilannya meraih gelar Guru Besar adalah fokus pada penelitian dan publikasi ilmiah.
"Penilaian 45% itu fokus pada penelitian dan publikasi. Jadi, strategi saya adalah memperbanyak publikasi jurnal," ungkapnya.
Selama masa pandemi, Prof. Lucky meningkatkan produktivitasnya dalam menulis jurnal ilmiah. Upayanya membuahkan hasil, dengan capaian yang melampaui standar minimum kementerian.
"Saya diminta memenuhi 112 poin, tapi alhamdulillah saya bisa mencapai 245 poin. Artinya, saya berhasil melebihi batas minimal yang ditetapkan," jelasnya.
Pengukuhan ini adalah bentuk penghargaan atas dedikasi Prof. Lucky dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ia berharap pencapaiannya dapat menjadi motivasi bagi generasi muda, khususnya para dosen dan akademisi.
"Untuk keluarga, ini adalah kebanggaan. Untuk dosen muda, ayo berkarya selagi masih muda. Mari lakukan yang terbaik," pesannya.
Acara ditutup dengan suasana penuh haru, diiringi tepuk tangan dari seluruh hadirin. Prof. Lucky menegaskan komitmennya untuk terus mengabdi, menginspirasi, dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan generasi mendatang.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait