Jumlah korban luka bentrokan antara warga Palestina dengan polisi Israel di Masjid Al Aqsa bertambah menjadi 340 orang.
Penamabahan ini seiring dengan meluasnya bentrokan, tak hanya di Yerusalem Timur tempat berdirinya Masjid Al Aqsa, tapi juga Tepi Barat.
Bulan Sabit Merah Palestina mengungkap, lebih dari 340 warga Palestina terluka sepanjang bentrokan pada Jumat.
"Bulan Sabit Merah memberikan bantuan (medis) kepada 344 warga Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat," bunyi pernyataan, dikutip dari Sputnik, Sabtu (16/4/2022).
Dijelaskan, sebanyak 154 korban di antaranya berada di Yerusalem dan sisanya Tepi Barat. Demonstrasi besar-besaran juga terjadi di Jalur Gaza, wilayah yang dikuasai faksi Hamas.
Polisi Israel menyerang Masjid Al Aqsa, tempa suci ketiga bagi umat Islam setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Arab Saudi. Mereka menyerang dengan menggunakan peluru karet, gas air mata, granat kejut, dan memukuli dengan pentungan.
Bukan hanya menyerang di area luar kompleks Masjid Al Aqsa, dalam video yang beredar di media sosial, tentara Zionis juga memasuki ruangan masjid untuk menangkapi jemaah.
Dalam pernyataan, kepolisian Israel mengklaim ratusan warga Palestina melempar petasan dan batu ke arah pasukan serta menuju tempat ibadah Yahudi di Tembok Barat, Kota Tua, usai Salat Subuh pada Jumat. Polisi lalu memasuki kompleks Masjid Al Aqsa untuk mencari orang yang melempar dan memaksa kerumunan jemaah meninggalkan kompleks. Namun yang terjadi adalah serangan membabi buta terhadap warga Palestina di dalam kompleks sehingga memicu perlawanan.
Hamas mengecam kekejaman polisi Israel dengan mengatakan pemerintahan Zionis harus bertanggung jawab atas aksi mereka. Kelompok itu biasanya bereaksi jika pasukan keamanan Israel menyerang Masjid Al Aqsa, seperti pada kejadian di tahun-tahun sebelumnya menyerang roket ke arah Israel.
Editor : Hilman Hilmansyah
Artikel Terkait