FESTIVAL Hetomato yang digelar bakal membuat wanita perawan atau masih gadis bakal menjerit dengan puncaknya adalah para pemuda membawa sandal raksasa yang terbuat dari jerami.
Hetomato salah satu tradisi unik dan aneh dari Kepulauan Goto, Prefektur Nagasaki, Jepang.
Mereka kemudian mencari wanita belum menikah alias perawan. Jika ditemukan, maka cewek itu akan dinaikkan ke atasnya. Wanita biasanya akan menghindari cengkraman laki-laki itu dengan cara lari sambil menjerit.
Dikenal sebagai Hetomato Matsuri, asal usul festival ini belum diketahui. Tapi, sudah menjadi salah satu kegiatan rutin tahunan warga setempat. Hetomato Matsuri biasanya diadakan di Distrik Shimosakiyama pada Minggu ketiga Januari, menandai bulan purnama pertama di Tahun Baru.
Merangkum dari beberapa sumber, Hetomato dimulai dengan pertarungan sumo amatir di sekitar Kuil Shirahama Shinto. Setelah pertunjukan selesai, dua wanita mengenakan kimono beornamen dan bertengger di atas tong sake mengambil bagian dalam permainan hanetsuki, permainan battledore-and-shuttlecock yang secara tradisional dimainkan di Tahun Baru.
Kemudian jalanan dengan segara dipadati oleh para pemuda yang bertarung dengan panik untuk mendapatkan waradama, sebuah bola jerami berat yang terbuat dari tali yang digulung tebal. Ini dikenal sebagai tamaseseri dalam permainan. Dan segalanya bergerak dengan cepat.
Selama bagian dalam perayaan ini, penonton festival secara acak akan diolesi jelaga yang dikenal sebagai hegura tanpa pandang bulu.
Para wanita menjerit dan berlari mati-matian untuk menghindar dari cengkeraman tangan pria yang telah dipulas dengan noda hitam. Konon, orang yang menerimanya mendapat keberuntungan dan perlindungan selama setahun penuh dari penyakit.
Puncak kegembiraan festival ini adalah saat masuknya zori (sandal jerami) berukuran besar dengan berat mencapai 350 kilogram. Sandal jerami kemudian diarak keliling oleh orang-orang terkuat di pulau itu. Pada kemunculan sandal jerami raksasa, para wanita muda yang belum menikah akan ditangkap dan membuat mereka duduk di atas sandal saat prosesi berlangsung.
Juga diangkat tinggi-tinggi selama dalam perjalanan. Pemandangan sandal raksasa yang terpental perlahan di jalanan, menjemput wanita satu demi satu, merangkum suasana dunia lain yang membuat festival seperti ini menjadi tidak biasa. Bila dilihat sepintas, festival ini hanya terlihat aneh.
Namun, adegan seperti itu telah dimainkan setiap tahun selama berabad-abad, prosesnya berubah dari tindakan aneh menjadi kebiasaan yang dihormati dan bahkan terkadang dikagumi.
Festival Hetomato ini tidak terkendali, emosional, dan sangat menyenangkan. Jalanan penuh dengan wajah-wajah yang tersenyum dan menjerit. Festival ini juga menyatukan beberapa peristiwa di masa lalu yang berlangsung pada hari yang berbeda, memberikan Hetomato nuansa hiruk pikuk yang berbeda.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta