BOGOR, iNewsBogor.id - Sebanyak 250 siswa siswi terlibat dalam pagelaran kolosal wayang orang mengangkat kisah bertemakan sosok para tokoh pria panutan yang dikenal dalam lakon pewayangan sebagai Pandawa Lima. Pertunjukan berlangsung di Sekolah Pilar, Desa Ciangsana Gunung Putri Kabupaten Bogor, Sabtu, (20/5/2023) malam.
Ketua Yayasan Pilar Indonesia selaku penyelenggara Iwan Kresna Setiadi, mengutarakan acara pagelaran seni tradisional wayang orang selain untuk melestarikan budaya bangsa juga sebagai sarana edukasi utamanya kisah tauladan para tokoh pewayangan, tercernin dalam kisah Pandawa Lima.
"Kisah pewayangan ini dapat mengedukasi pada para siswa siswi khsusunya pelajar , agar dapat mengambil contoh sisi baik dari kisah Pandawa Lima, yang memiliki kekuatan dan kecerdasan masing masing," tutur Iwan pada iNewsBogor.id, Sabtu, (20/5/2022).
Nampak para siswa Sekolah Pilar tengah mempertontonkan seni tradisional wayang orang. (Foto : iNewsBogor.id/ist.
Para siswa dan orang tua pun menyambut positif pertunjukan seni wayang orang terlebih melibatkan para siswa. Saat ini masih banyak anak jaman sekarang yang tidak faham dengan kesenian warisan leluhur seperti wayang orang alias ludruk.
Hal itu diungkapkan Kaka Slank, yang memiliki putri remaja dan menyempatkan hadir dalam acara pertunjukan. Menurutnya saat ini masih banyak anak- anak yang lebih memilih gadget ketimbang kesenian tradisional. Ia pun mengapresiasi pertunjukan seni tradisional wayang orang yang digelar Sekolah Pilar.
"Saya kira baru disekolah pilar ini ya yang memperhatikan warisan budaya bangsa, karena kesenian wayang orang sudah sangat jarang kita jumpai " ujar Kaka Slank.
Kaka Slank pun didaulat tampil dalam pertunjukan mengenakan pakain ala tokoh dalam cerita pewayangan dengan mempersembahkan sebuah lagu kebangsaan. Selain Kaka Slank, hadir pula musisi senior yang terkenal dengan lagu lagu karyanya yang kritis juga melankolis, Iwan fals.
Kaka Slank didaulat tampil dalam pertunjukan seni mengenakan busana tokoh pewayangan. (Foto : iNewsBogor.id/ist.)
Senada dengan Kaka Slank, menurut Iwan Fals acara pentas seni ini cukup baik dan perlu ditiru sekolah lain, mengingat saat ini anak anak di era sekarang tidak begitu mengenal akan kesenian daerahnya masing masing,
"Bagus juga ya untuk memperontonkan secara langsung kegiatan ini bisa mengambil hikmah juga dari para tokoh pewayangan, sekaligus memberi edukasi pada anak anak kita " ujar Iwan Fals disela pertunjukan.
Kegiatan pentas seni dengan menampilkan tokoh pewayangan kali ini merupakan keempat kalinya digelar Sekolah Pilar. Tahun 2019 sempat vakum akibat pandemi COVID-19.
Menurut pihak penyelenggara Yayasan Pilar Indonesia, diharapkan dengan adanya pentas kesenian tradisional, dapat menjaga warisan leluhur budaya bangsa.
Musisi senior Iwan Fals apresiasi pertunjukan seni wayang orang diperankan para siswa Sekolah Pilar. (Foto : iNewsBogor.id/ist.)
Sebagaimana diketahui, kesenian ludruk sendiri sudah ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, dimana kala itu kesenian ludruk dipertunjukan oleh para tokoh, jadi tontonan istimewa para raja dan keluarga raja juga warga masyarakat sebagai wujud kedekatan antara kaum ningrat dan warga biasa yang tak berjarak.
Editor : Furqon Munawar