Pencapresan Prabowo Dipertanyakan

JAKARTA, iNewsBogor.id - Gibran Rakabuming Raka resmi menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Pro-kontra muncul pasca dipilihnya Gibran. 

Langkah Prabowo menjadi bakal calon presiden (bacapres) sendiri, menjadi dipertanyakan. Hal ini disampaikan Nasional Corruption Watch (NCW). 

Baca Juga

Situasi Terkini Istana Batu Tulis Bogor di Tengah Kabar Pertemuan Prabowo-Megwati

"Ada program yang diduga bermasalah secara hukum dan gagal, malah didaulat menjadi bacapres 2024-2029," ujar Ketua Umum DPP NCW Hanifa Sutrisna kepada wartawan, Senin (23/10/2023). 

"Apa tidak ada anak bangsa yang lebih cakap dan mampu lagi?" imbuhnya. 

Hanifa menyoroti proyek pembelian pesawat jet bekas di Kementerian Pertahanan (Kemhan). Dua belas pesawat itu, kata dia, kabarnya merupakan pesawat atau skuadron yang sama yang akan dihibahkan ke Indonesia pada periode pemerintahan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Baca Juga

Sekpri Prabowo, Rizky Irmansyah Gandeng The Rain Rilis Lagu "Jika Memang Sudah Waktunya"

"Jika memang benar pembelian pesawat yang disebut bermasalah itu tak benar, berikan bantahan," ucapnya.

Ia juga meminta seluruh aparat penegak hukum untuk mengusut kasus ini.

NCW pun menyoroti proyek Food Estate atau  Lumbung Pangan Nasional (LPN) di Kemhan, yang dinilainya juga gagal. 

Baca Juga

PKS Tanggapi Penolakan Gelora Soal Rencana Gabung Koalisi Prabowo

"Jika sudah diprediksi akan gagal pada penanaman pertama, kedua dan ketiga, kenapa tidak dilakukan penanaman pada areal penelitian lebih kecil dan dipelajari detail terkait kondisi demografi, geografis, topografi, sosiologi, antropologi dan lain sebagainya sebelum dieksekusi di lahan yang ribuan hektar?" tutur Hanifa. 

Menurutnya, kegagalan proyek tersebut merugikan negara sekitar Rp6 triliun. Atas itu, NCW meminta pihak terkait tak tebang pilih dalam menegakkan hukum dalam kasus tersebut.

Editor : Lusius Genik NVL