get app
inews
Aa Text
Read Next : FOTO: Siswa Al Azhar Ikuti Latihan Manasik Haji Sambil Doakan Anak-Anak Palestina 

Hamas Hujani Ratusan Rudal, Kota di Israel Ini Dilanda Kerusuhan

Rabu, 12 Mei 2021 | 13:05 WIB
header img
Kerusuhan di Kota Lod, Isreal (Jerusalem Post)l

BogorRaya, iNews.id - Saat Israel dihujani ratusan roket dan rudal Pejuang Hamas di Gaza, kota Lod di negara Yahudi itu justru dilanda kekerasan. Wali kota setempat bahkan menyebut skala kekerasan tersebut sebagai perang saudara dan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengumumkan keadaan darurat di kota tersebut. Kerusuhan melibatkan warga Yahudi dan keturunan Arab di kota itu.

Netanyahu bahkan terpaksa menarik pasukan dari Tepi Barat untuk memulihkan ketertiban di kota Lod. "Ini Kristallnacht di Lod," kata Wali Kota Lod Yair Revivo kepada Times of Israel pada Selasa (11/5/2021) malam. Kristallnacht adalah istilah yang mengacu pembantaian bangsa Yahudi oleh Nazi Jerman pada 1938.

"Tidak pernah ada kejadian seperti ini dalam sejarah Israel," tambahnya.


Lod adalah kota bersejarah yang terletak sekitar 15 kilometer barat daya Tel Aviv. Sekitar sepertiga populasinya terdiri dari orang Arab Israel.

Pada hari Selasa, ketika Hamas dan kelompok Jihad Islam Palestina menembakkan roket dan rudal ke Israel dari Gaza dan militer Israel mengebom jalur itu, Lod malah dilanda kerusuhan dan kekerasan.

"Setiap menit, sebuah mobil atau sinagog atau sekolah terbakar. Balai kota baru kami didobrak dan dibakar," kata Revivo.

"Semua pekerjaan yang telah kami lakukan di sini selama bertahun-tahun [hidup berdampingan] sia-sia," ujar wali kota tersebut.


Revivo mengatakan komunitas dihasut oleh "kaum Islamis" dan menyebut kerusuhan itu sebagai "intifada", sebuah istilah Palestina untuk pemberontakan melawan Israel.

Revivo memperingatkan bahwa orang-orang Yahudi Ortodoks-nasionalis di kotanya memiliki senjata dan bersedia menggunakannya.

Dia menyerukan kepada pemerintah untuk mengumumkan keadaan darurat dan mengirim pasukan untuk memulihkan ketertiban, karena situasinya menjadi "terlalu besar untuk polisi”.

"Anda tidak mengerti apa yang terjadi di sini. Ini lebih buruk dari rudal dari Gaza," katanya.

Tepat sebelum tengah malam pada hari Selasa, PM Netanyahu mengumumkan bahwa batalion perbatasan dari Yudea dan Samaria—istilah Israel untuk Tepi Barat—akan ditempatkan segera untuk memulihkan hukum dan ketertiban di Lod dan semua bagian di wilayah itu. Dia juga mengumumkan keadaan darurat di kota Lod.

Beberapa laporan menyatakan bahwa kerusuhan juga terjadi di kota-kota lainnya seperti Ramale,  Acre, Haifa dan Nazareth. Semua tempat tersebut telah menjadi bagian dari Israel sejak mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1948—tidak seperti Tepi Barat dan Gaza, yang masing-masing telah dianeksasi dari Yordania dan Mesir, dan berada di bawah kendali Israel setelah perang Arab-Israel tahun 1967. Keadaan darurat ini diberlakukan untuk pertama untuk mengatasi konflik antara etnis Yahudi dengan komunitas Arab sejak 1966

Pejuang Hamas meluncurkan ratusan roket dan rudal dari jalur Gaza ke wilayah Israel sejak Senin lalu setelah bentrokan antara polisi Israel dan pengunjuk rasa Palestina di luar Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Sebagai balasan Israel mengirimkan puluhan jet tempur untuk membombardir posisi Hamas.

                   

Editor : Arif Hakim

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut