BOGOR - Mulai hari ini, Satlantas Polresta Bogor Kota menggelar Operasi Keselamatan Lodaya 2022 selama 14 hari ke depan. Berbeda dengan wilayah lainnya, polisi turut membagikan sabuk keselamatan anak secara gratis untuk para pengendara motor.
Kasatlantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria mengatakan, pemberian sabuk keselamatan ini dilakukan karena melihat banyak pengendara motor yang membawa anak kecil di depan. Kondisi itu dikhawatirkan menimbulkan gangguan berkendara.
"Biasanya masyarakat yang hendak berpergian itu menempatkan anaknya di depan sehingga memang beberapa kali terjadi gangguan perjalanan, gangguan itu bisa menyebabkan kecelakaan. Bisa dia geser, anak lupa megang kadang, mengantuk dan lainnya," kata Galih kepada wartawan, Selasa (1/3/2022).
Karena itu, pihaknya berinovasi dengan membuat sabuk keselamatan anak untuk dibagikan kepada pengendara motor secara gratis. Dengan begitu, diharapkan dapat membantu pengendara dan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas.
"Kami sudah membuat sabuk keselamatan ini lebih dari 400. Jadi selama Operasi Keselamatan ini sampai kita akan bagikan secara selektif di beberapa titik. Hari ini di depan Mako Polresta Bogor Kota, besok akan kita laksanakan di Baranangsang dan berputar ke bagian Polsek-Polsek lainnya," ungkapnya.
Di samping itu, tambah Galih, terkait Operasi Keselamatan Lodaya 2022 ini pihaknya akan melaksanakannya secara humanis dan persuasif. Tidak mengendepankan penindakan hukum tetapi lebih bersifat imbauan dan upaya pencegahan.
"Kita bisa berikan teguran seperti beberapa kejadian-kejadian pelanggaran baik masih ada masyarakat pengguna jalan melawan arah atau berkecepatan tinggi kita akan berikan teguran sehingga harapannya berkurangnya pelanggaran, jumlah kecelakaan lalu lintas dan fatalitas korban," jelas Galih.
Tetapi, petugas di lapangan tetap akan memberikan penindakan apabila terlihat pelanggaran secara kasat mata. Seperti tidak menggunakan helm hingga angkutan barang yang over dimension dan over loading (ODOL) maupun pelanggaran yang lainnya.
"Kita akan memberikan teguran atau fokus kepada ODOL. Ini masih pelaksana pengguna kendaraan jasa transportasi masih ada banyak angkutan truk melebihi over dimensi atau over kapasitas atau muatan itu salah satu fokusnya. Juga pelanggaran secara kasat mata seperti penggunaan helm, kecepatan dan kelengkapan kendaraan," pungkasnya.
Editor : Hilman Hilmansyah