BOGOR, iNewsBogor.id - Sebagaimana diketahui, para mahasiswa baru akan memulai perjalanan akademis mereka di perguruan tinggi pada pekan pertama September 2024 ini.
Seiring dengan perubahan zaman yang serba cepat, Dr. Rimun Wibowo, SP, M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Lingkungan di Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Ibn Khaldun Bogor, berbagi pandangannya tentang kiat sukses bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan Era Revolusi Industri 4.0 dan dunia VUCA.
Revolusi Industri 4.0 dan Dunia VUCA
Perkembangan teknologi yang pesat, terutama dalam Revolusi Industri 4.0, membawa perubahan besar dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan. Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), big data, dan cloud computing, kini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Di samping itu, dunia saat ini sering digambarkan dengan istilah VUCA, yang merupakan singkatan dari Volatility (Pergejolakan), Uncertainty (Ketidakpastian), Complexity (Kompleksitas), dan Ambiguity (Ketidakjelasan).
Dr Rimun Wibowo, Ketua Prodi Ilmu Lingkungan Fakultas Teknik dan Sains Universitas Ibn Khaldun Bogor. (Foto : Istimewa/iNewsBogor.id)
Dr. Rimun menjelaskan, “Revolusi Industri 4.0 mempercepat dan memperkuat tantangan-tantangan di dunia VUCA. Perubahan cepat ini membuat kita harus selalu siap beradaptasi. Baik individu maupun organisasi perlu bergerak cepat untuk tetap relevan," ungkapnya.
Kiat Sukses Belajar di Era VUCA dan Revolusi Industri 4.0
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Dr. Rimun memberikan beberapa kiat utama yang perlu diterapkan oleh mahasiswa.
1. Kemandirian dalam Belajar
"Di era digital ini, mahasiswa memiliki akses tak terbatas ke informasi. Mereka tidak bisa hanya bergantung pada materi yang diberikan oleh dosen," ujar Dr. Rimun. Mahasiswa perlu proaktif dalam mencari sumber belajar tambahan searching, mengikuti webinar-webinar ilmiah secara online, tutorial online dan lain sebagainya.
2. Sikap Proaktif
Sikap proaktif sangat penting dalam dunia yang penuh ketidakpastian ini. "Proaktif berarti menciptakan kesempatan, tidak hanya menunggu peluang datang," kata Dr. Rimun. Terlebih saat ini, dengan adanya kebijakan *Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)*, kesempatan untuk bersikap proaktif semakin terbuka lebar. MBKM memberikan mahasiswa keleluasaan untuk belajar di luar kelas, mengikuti program magang, proyek sosial, atau berkolaborasi dengan dunia industri. Melalui kebijakan ini, mahasiswa bisa lebih banyak berpartisipasi dalam program-program yang memperkaya pengalaman dan keterampilan mereka, baik di dalam maupun di luar kampus.
3. Kolaborasi
Di dunia yang semakin terhubung, kemampuan bekerja sama menjadi krusial. "Bekerja dalam tim dan kolaborasi dengan teman, dosen, atau profesional di bidang terkait akan membuka banyak peluang baru," tambahnya.
4. Inovasi
"Inovasi bukan hanya soal menciptakan hal baru, tetapi juga bagaimana memperbaiki apa yang sudah ada," ujar Dr. Rimun. Era Revolusi Industri 4.0 mendorong mahasiswa untuk berpikir kreatif dan menemukan solusi baru atas masalah yang dihadapi.
5. Jiwa Kewirausahaan
Terakhir, Dr. Rimun mengajak mahasiswa untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan. "Ini bukan hanya soal memulai bisnis, tetapi lebih pada memiliki pemikiran visioner, berani mengambil risiko, dan melihat peluang di balik tantangan," jelasnya. Jiwa kewirausahaan ini dapat diterapkan dalam belajar maupun kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Dr. Rimun menutup dengan pesan penting bagi mahasiswa. “Kesuksesan di era ini tidak hanya tentang apa yang kalian pelajari, tetapi juga bagaimana kalian belajar. Masa depan kalian dimulai dari sini, dan kalianlah penciptanya.”
Sebagai Ketua Program Studi Ilmu Lingkungan di Universitas Ibn Khaldun Bogor, Dr. Rimun berharap para mahasiswa dapat menerapkan keterampilan-keterampilan tersebut agar siap menghadapi perubahan dan tantangan di masa depan. Adaptasi yang cepat dan inovatif adalah kunci untuk tetap relevan di dunia yang terus berkembang.
Editor : Furqon Munawar