BOGOR, iNewsBogor.id- Libur panjang membuat Puncak kembali kolaps. Kemacetan parah hingga 12 jam jadi bukti bahwa solusi ganjil genap tak lagi ampuh. Kemacetan parah yang terjadi di kawasan Puncak saat libur panjang Maulid Nabi menjadi sorotan publik.
Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, mendesak pemerintah daerah untuk segera menghadirkan transportasi umum yang memadai.
Djoko Setijowarno, menggarisbawahi pentingnya pengembangan sistem transportasi publik yang terintegrasi untuk mengatasi permasalahan mobilitas di kawasan wisata tersebut.
"Puncak memang selalu ramai saat liburan panjang. Ini menjadi masalah besar yang harus diatasi oleh Bupati Bogor yang baru. Salah satu solusinya adalah dengan menyediakan banyak angkutan umum, baik bus besar maupun angkot, sehingga warga tidak perlu membawa mobil pribadi lagi. Di negara lain, banyak orang yang pergi berwisata menggunakan transportasi umum. Sekarang, saatnya Bupati Bogor yang baru menunjukkan keberaniannya dengan membuat program seperti itu," kata dia.
Djoko menyebut kebijakan ganjil-genap kawasan Puncak belum maksimal. Menurutnya masyarakat memiliki dua mobil atau bahkan memiliki plat nomor ganda sehingga jajaran kepolisian tidak bisa menyetop.
"Gak bisa karena ganjil genap orang punya mobil dua, atau plat nomornya dua (hehe) polisi juga gak bisa nyetop. Ganjil genap belum berjalan maksimal, ganjil genap seperti di Jakarta gak ada rasanya," ucapnya.
Akibat kejadian tersebut, seorang wisatawan dilaporkan meninggal dunia. Berita ini menjadi perhatian warganet setelah dibagikan oleh akun Instagram @fakta.jakarta.
"Masih macet menjelang tengah malam di Puncak, Bogor. Satu orang meninggal setelah terjebak selama 9 jam," tulis akun tersebut.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta