Menangkap Keindahan Alam: Trik Fotografi Sederhana dan Kamera yang Cocok untuk Pemula

BOGOR, iNewsBogor.id – Memotret keindahan alam tidak harus rumit atau mahal. Dengan teknik yang tepat dan pemilihan alat sederhana, siapa pun bisa menghasilkan gambar-gambar menawan, bahkan hanya dengan kamera entry-level atau smartphone. Fotografi alam kini tak lagi eksklusif bagi fotografer profesional—hobi ini semakin digemari masyarakat umum, terutama pencinta traveling dan petualangan outdoor.
Berikut beberapa tips sederhana dan rekomendasi kamera untuk kamu yang ingin memulai menjelajah dunia fotografi alam, dirangkum dari berbagai sumber terpercaya dan sesuai kode etik jurnalistik.
Menurut para fotografer alam, waktu terbaik untuk memotret alam adalah saat golden hour, yaitu sekitar satu jam setelah matahari terbit dan satu jam sebelum matahari terbenam. Pada waktu tersebut, cahaya matahari memberikan kesan hangat dan dramatis.
“Cahaya alami adalah sahabat terbaik fotografer. Jangan memaksakan foto saat siang bolong karena bayangan bisa terlalu keras,” ujar Andika Nugraha, fotografer lanskap independen.
Komposisi adalah kunci utama dalam menghasilkan foto alam yang menarik. Teknik rule of thirds—di mana objek utama diletakkan di sepertiga bagian bingkai foto—mampu menciptakan keseimbangan visual yang enak dipandang.
Tak perlu membawa kamera profesional seharga puluhan juta. Berikut rekomendasi kamera dan alat bantu sederhana yang cukup mumpuni untuk pemula:
DSLR/Mirrorless Entry-Level: Canon EOS M50, Nikon D3500, atau Sony Alpha A6000.
Smartphone dengan Kamera Bagus: iPhone 13 ke atas, Samsung Galaxy S23, atau Google Pixel.
Aksesori Tambahan: Tripod ringan, filter ND untuk kontrol cahaya, dan tas tahan air untuk perlindungan peralatan.
“Banyak hasil luar biasa justru lahir dari kamera biasa. Kuncinya bukan pada alat, tapi bagaimana kita memanfaatkan cahaya dan sudut pandang,” tambah Andika.
Jangan hanya mengambil gambar dari posisi berdiri biasa. Cobalah sudut rendah, sudut tinggi, atau potret makro pada elemen kecil seperti tetes embun, daun, atau tekstur batu.
Etika dalam fotografi alam sangat penting. Hindari merusak tanaman, mengganggu satwa, atau meninggalkan sampah. Fotografi yang baik adalah yang selaras dengan alam, bukan yang merusaknya.
Tren memotret alam tidak hanya menghasilkan foto estetik untuk media sosial, tetapi juga menjadi sarana untuk lebih peduli pada lingkungan. Dalam satu klik, kamu bisa menceritakan keindahan sekaligus pentingnya menjaga kelestarian alam Indonesia.
Editor : Furqon Munawar