Pedagang Pasar Bogor Datangi Balaikota: Tolak Relokasi Sepihak, Tuntut Dialog yang Adil
BOGOR, iNewsBogor.id – Ratusan pedagang Pasar Bogor yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Pedagang Pasar Bogor memadati halaman Balaikota, Senin pagi, 2 Juni 2025. Mereka datang dengan satu suara: menolak relokasi sepihak dan meminta keterlibatan aktif dalam rencana pembangunan pasar.
Aksi yang berlangsung tertib dan damai ini diwarnai dengan spanduk dan poster bertuliskan tuntutan mereka. Para pedagang menyuarakan keresahan atas keputusan relokasi yang dinilai tidak melibatkan mereka secara adil.
“Kami tidak menolak revitalisasi pasar, tapi kami menolak diabaikan. Kami ingin dilibatkan, karena ini menyangkut nasib kami dan keluarga kami,” ujar H. M. Abas KS, Ketua Forum Silaturahmi Pedagang Pasar Bogor dalam orasinya di tengah kerumunan.
Abas menegaskan bahwa pasar tradisional bukan sekadar tempat berdagang, tetapi juga pusat ekonomi rakyat kecil yang menopang berbagai sektor komoditas. Ia juga menyoroti adanya intimidasi halus yang dirasakan para pedagang, seperti pemasangan spanduk pengumuman relokasi tanpa musyawarah serta surat-surat resmi yang memberi tekanan.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan di lokasi aksi, para pedagang menyampaikan empat tuntutan utama:
Menolak relokasi permanen tanpa kesepakatan menyeluruh dengan para pedagang.
Mempertahankan keberadaan pasar tradisional dan UMKM sebagai penopang ekonomi rakyat.
Menuntut dibentuknya forum musyawarah antara pemerintah, PD Pasar, dan seluruh pedagang.
Meminta semua pihak menahan diri dari pernyataan publik yang dapat merugikan pedagang sebelum ada kesepakatan bersama.
Usai menyampaikan tuntutan di depan Balaikota, sejumlah perwakilan pedagang diterima dalam audiensi tertutup dengan jajaran Pemerintah Kota Bogor dan manajemen PD Pasar Pakuan Jaya. Hingga berita ini ditulis, hasil pertemuan masih dalam tahap pembahasan internal.
Aksi ini mencerminkan suara hati para pelaku UMKM yang merasa hak-haknya mulai terpinggirkan. Bagi mereka, pasar tradisional adalah ruang hidup, bukan sekadar tempat berdagang.
“Kami hanya ingin didengar, diberi ruang untuk ikut menentukan masa depan kami sendiri,” ucap salah satu pedagang saat orasi berlangsung.
Forum Silaturahmi Pedagang Pasar Bogor berharap aksi ini menjadi awal dari dialog yang lebih terbuka dan setara. Mereka menegaskan, jika tuntutan tidak direspons dengan baik, aksi serupa dengan dukungan lebih luas dari komunitas UMKM Bogor akan digelar kembali.
Editor : Furqon Munawar