Lulusan IKBIS Annisa Jadi Incaran Rumah Sakit, 90 Persen Terserap Dunia Kerja
BOGOR, iNewsBogor.id — Institut Kesehatan Bisnis (IKBIS) Annisa kembali mencetak prestasi membanggakan. Dari total lulusan angkatan ketiga tahun 2025, hampir 90 persen sudah terserap di dunia kerja, terutama di berbagai rumah sakit besar di Bogor dan sekitarnya.
Rektor IKBIS Annisa, Ns. Rochmayanti, S. mengungkapkan, para mahasiswa yang dinyatakan lulus pada 1 September 2025 dan telah menjalani uji kompetensi pada Agustus, langsung bergerak cepat menyebarkan lamaran.
“Hampir 90 persen sudah diterima bekerja di berbagai rumah sakit. Bahkan banyak yang saat wisuda ini statusnya sudah izin kerja,” jelas Rochmayanti saat Wisuda Angkatan ke-3 IKBIS Annisa di Hotel Lorin, Sentul, Kabupaten Bogor.
IKBIS Annisa yang berlokasi di Jalan Mayor Oking Jaya Atmaja, Cibinong, telah menjalin kerja sama dengan sejumlah rumah sakit besar seperti RS PMI Bogor, RS BMC Mayapada, RS Siloam, hingga RS PON. Menariknya, bahkan RS Annisa sendiri justru tidak kebagian tenaga kerja karena lulusan sudah diserap rumah sakit lain.
Ketua Yayasan IKBIS Annisa, dr. Yudhy Iskandar, MARS, menambahkan bahwa keunggulan kampus ini terletak pada ekosistem pendidikan dan kesehatan yang terintegrasi.
“Kami memiliki rumah sakit, institut pendidikan, SMK kesehatan, hingga laboratorium medik. Ada lima program studi mulai dari kebidanan, keperawatan, sarjana manajemen, bisnis digital, hingga administrasi rumah sakit. Dengan ekosistem ini, link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja dapat berjalan maksimal,” paparnya.
Sementara itu, salah satu wisudawati, Alya Shelomita A.Md.Kep dengan IPK 3,71, mengaku bangga bisa menimba ilmu di IKBIS Annisa.
“Ilmu yang saya dapat langsung bisa diterapkan di dunia kerja. Jadi tidak kaget saat harus terjun langsung melayani pasien,” ujarnya penuh syukur.
Dengan tingkat penyerapan kerja yang tinggi, IKBIS Annisa semakin menunjukkan peran pentingnya dalam melahirkan tenaga kesehatan berkualitas dan siap kerja untuk mendukung kebutuhan rumah sakit di Indonesia.
Editor : Ifan Jafar Siddik