Jayabaya Internasionalisasi PkM Lewat Literasi Budaya di Thailand
BANGKOK, iNewsBogor.id - Pascasarjana Universitas Jayabaya terus mendorong internasionalisasi pendidikan tinggi dengan aksi nyata. Lewat Unit Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Publikasi (UP2P), kampus ini menggelar program pengabdian internasional di Thailand pada Sabtu (27/9/2025).
Kegiatan bertajuk “Enhancing Indonesian Language and Cultural Literacy among Thai Students – A Multidisciplinary Academic Perspective” ini dilaksanakan di Ramada Plaza by Wyndham, Bangkok, bekerja sama dengan Rajamangala University of Technology Krungthep (RMUTK).
Program ini menjadi respon langsung atas terbitnya Permendiktisaintek Nomor 39 Tahun 2025 yang mendorong mutu dan relevansi global dalam tridarma perguruan tinggi.
“Regulasi tidak cukup berhenti di atas kertas. Ia harus diwujudkan dalam langkah konkret. Melalui PkM internasional ini, kita ingin memperkenalkan budaya Indonesia sekaligus membuka jalan kolaborasi akademik lintas negara,” ujar Ferdian Arie Bowo, Ketua UP2P Pascasarjana Jayabaya.
Literasi Budaya, Perspektif Multidisipliner
Program ini mengajak puluhan mahasiswa Thailand untuk mengenal bahasa, budaya, dan sistem sosial Indonesia, melalui pendekatan lintas disiplin dari program studi Doktor Ilmu Hukum, Magister Manajemen, Magister Ilmu Hukum, Magister Kenotariatan, hingga Magister Ilmu Komunikasi.
Materi yang disampaikan mencakup:
Selain sesi akademik, peserta juga mengikuti praktik percakapan sehari-hari dalam Bahasa Indonesia, mencicipi kuliner nusantara, dan mengenakan pakaian tradisional.
Didukung Penuh Pimpinan Pascasarjana
Program ini mendapat dukungan penuh dari pimpinan Pascasarjana Jayabaya, yakni Direktur Yuhelson, Wakil Direktur I Nurhakim, dan Wakil Direktur II Edi Ridwan.
“Permendiktisaintek 39/2025 secara tegas mengarahkan perguruan tinggi agar berkualitas dan berdaya saing global. Inisiasi UP2P ini membuktikan bahwa regulasi tersebut bisa diterjemahkan menjadi aksi nyata dan berdampak langsung,” jelas Nurhakim, Wakil Direktur I Pascasarjana.
Sinergi Tim, Wujud Diplomasi Akademik
Kesuksesan program ini juga tak lepas dari sinergi tim. Sekretaris UP2P, Eka Wahyu Hidayat, bersama tim teknis dari Program Doktor Ilmu Hukum: Ardi, Shita, dan Fadli, memastikan seluruh rangkaian acara berjalan lancar.
“Kami percaya bahwa internasionalisasi tridarma tak melulu soal riset. Pengabdian kepada masyarakat juga bisa menjadi pintu strategis untuk membangun jejaring global,” tambah Ferdian.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa perguruan tinggi Indonesia dapat memainkan peran aktif dalam membangun pemahaman lintas budaya di kawasan ASEAN, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi akademik regional.
Editor : Furqon Munawar