SUKABUMI - Terdengar suara yang sudah lama tak terdengar, Tepat pada pukul 10.34 WIB suara klakson Kereta Api (KA) Pangrango tujuan Sukabumi-Bogor Paledang terdengar di Stasiun Sukabumi.
Lokomotif yang menarik 10 gerbong tersebut datang sesuai jadwal yang ditentukan, menempuh perjalanan selama 2 jam dari stasiun Bogor Paledang.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Sukabumi, Abdul Rachman yang berkesempatan mengikuti perjalanan awal beroperasinya KA Pangrango ini mengatakan, saat ini banyak peningkatan yang dirasakan olehnya ketika menaikinya selama perjalanan pulang pergi Sukabumi-Bogor Paledang.
"Alhamdulillah kereta berjalan lancar dan informasi dari PT KA (Kereta Api) untuk semua gerbong diganti. Jadi kereta operasional sekarang bukan gerbong lama tapi gerbong baru, new image. Semua fasilitas ditingkatkan dan saya rasakan ada kemajuan dari fasilitas maupun dari sisi kecepatan," ujar Abdul Rachman kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (10/4/2022).
Lebih lanjut Abdul Rachman mengatakan, perjalanan KA Pangrango dapat ditempuh dengan waktu 2 jam, dari waktu sebelumnya 2,5 jam, dan ke depannya akan ditingkatkan menjadi 1,5 jam hingga 80 menit jika jalur ganda sudah beroperasi hingga stasiun Sukabumi.
Sementara itu, Kepala Stasiun Sukabumi, Deni Herdian Hadi Saputra mengatakan bahwa dengan aktifnya perjalanan KA Pangrango banyak diapresiasi oleh warga. Untuk manifestasi keberangkatan dari Sukabumi jam 5.30 WIB sebanyak 13 persen ada 55 orang sedangkan kedatangan dari Bogornya hampir 50 persen atau ada 204 penumpang.
"Dan nanti yang berangkat lagi jam 11.30 dari Sukabumi ada 50 persen atau sekitar 210 penumpang. Jadi ini di hari pertama KA Pangrango mendapat animo dari masyarakat sangat luar biasa, mudah-mudahan ini bisa digunakan oleh warga Sukabumi atau Bogor sebagai transportasi darat yang nyaman dan efisien," ujar Deni.
Untuk tarifnya sendiri, lanjut Deni, saat ini diberlakukan tarif promo ekonomi dengan harga Rp45.000 dan Rp80.000 untuk kelas eksekutif. Lalu kapasitas gerbong terdiri dari dua gerbong kelas eksekutif, tujuh gerbong kelas ekonomi dan satu gerbong restorasi.
Editor : Ifan Jafar Siddik