BOGOR,iNews.id - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjambak rambut RA (18) pelaku pembunuhan secara brutal terhadap seorang pelajar. Bima Arya gemas lantaran RA selalu menunduk tanpa menatap wajah Bima saat diajak bicara.
Ini menjadi atensi bersama. Saya tadi berkunjung ke rumah duka berbelasungkawa atas kejadian ini dan menyampaikan titipan dari keluarga yang saya sampaikan ke Pak Kapolres agar hukum ditegakkan, keadilan ditegakkan," ujar Bima di ruang Command Center Polresta Bogor Kota, Jumat (8/10/2021).
Bima Arya juga tak habis pikir remaja belasan tahun bisa melakukan tindakan keji hingga menghilangkan nyawa orang lain. "
Ini menjadi atensi bersama. Saya tadi berkunjung ke rumah duka berbelasungkawa atas kejadian ini dan menyampaikan titipan dari keluarga yang saya sampaikan ke Pak Kapolres agar hukum ditegakkan, keadilan ditegakkan," ujar Bima di ruang Command Center Polresta Bogor Kota, Jumat (8/10/2021).
Dia mengapresiasi Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah II Provinsi Jawa Barat yang menunda pembelajaran tatap muka (PTM) di dua sekolah. Diharapkan peristiwa memilukan ini tidak kembali terjadi. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat untuk merumuskan kebijakan atau langkah ke depan yang lebih efektif mengantisipasi kejadian ini.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro berjanji menyelidiki secara menyeluruh terkait kasus ini sehingga tidak ada lagi kejadian serupa hingga menghilangkan nyawa seseorang.
"Jadi korban dan tersangka itu berpakaiannya bebas artinya sudah pulang ke rumah kemudian mereka nongkrong di luar dan itu kejadiannya malam hari. Tapi, apa pun itu kita akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh kepada 2 siswa ini dan rekan-rekannya," ujarnya.
Diketahui, remaja berinisial RMP ditemukan tewas bersimbah darah di pinggir Jalan Palupuh, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu 6 Oktober 2021 malam.
Tak butuh waktu lama, polisi berhasil menangkap dua pelaku penyerangan yakni RA (18) dan ML (17). Pelaku utama RA nekat menyerang korban dengan senjata tajam karena memiliki dendam pribadi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait