ISTANBUL,iNews.id - Orang Yahudi Zebulon Simantov yang berada di Afghanistan meminta uang sebesar USD10 juta atau setara Rp143 miliar untuk pulang kampung ke Israel
“Uang Rp143 miliar itu berbeda dengan uang yang dia minta untuk mantel musim dingin,” ungkap laporan Jewish Chronicle, dilansir Memo pada Senin (1/11/2021).
Zebulon Simantov melarikan diri dari kekuasaan Taliban bulan lalu. Pria berumur 62 tahun itu diterbangkan ke satu negara yang tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan.
Dia diterbangkan oleh seorang pengusaha Israel-Amerika Serikat, Moti Kahana, tetapi sekarang berada di Istanbul, tempat dia tinggal di satu hotel.
Moti mengatakan kepada Haaretz pada Agustus bahwa, “Zabulon awalnya setuju dievakuasi dengan syarat menerima pembiayaan pribadi."
"Saya tidak membayar orang Yahudi untuk menyelamatkan hidup mereka sendiri. Saya di sini untuk membantu. Saya tidak di sini untuk membayar Anda untuk menyelamatkan hidup Anda," ujar dia.
Zebulon mengaku memiliki beberapa utang yang harus dia lunasi sebelum dia pergi. “Kami tidak dalam urusan menutupi utang orang. Kami dalam bisnis menyelamatkan nyawa orang jika mereka perlu diselamatkan," tegas Rabi Mendy Chitrik, ketua Aliansi Rabbi di Negara-negara Islam yang berbasis di Istanbul.
Israel, untuk mengkompensasi kerugian yang dideritanya ketika melarikan diri dari Afghanistan, serta sejumlah uang untuk mantel musim dingin.
Zebulon juga akhirnya menceraikan istrinya, yang berada di Israel, bulan lalu setelah menolak selama lebih dari 20 tahun.
"Saya bukan babysitter. Saya tidak bisa terus mendanai dan mendukung Zebulon di Istanbul untuk waktu yang tidak terbatas, dan saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak akan membawanya kembali ke Kabul," papar Moti.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait