BOGOR, iNewsBogor.id - Gempa bumi dengan magnitude (M)5,6 dirasakan warga Jakarta dan sekitarnya. Pusat gempa berada di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Fenomena ini terjadi pada Senin (21/11), pukul 13.21 WIB. Dua warga meninggal dunia dan sejumlah rumah rusak pascakejadian tersebut.
Sebagai wujud kepedulian dan belasungkawa terhadap masyarakat korban bencana alam gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan bersama jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Bogor meninjau langsung sekaligus menyerahkan bantuan sosial kepada korban bencana alam gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Senin (28/11/2022) kemarin.
Bantuan sosial diterima langsung oleh Asisten Ekbang Kabupaten Cianjur, Budi Rahayu Thoib, di Pendopo Bupati Cianjur.
Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan mengungkapkan, pemberian bantuan sosial hari ini dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Cianjur yang tertimpa bencana alam gempa bumi.
Menurutnya, akses dari Kabupaten Bogor ke Kabupaten Cianjur ini juga cukup dekat dan lancar sehingga Pemdakab Bogor bisa datang langsung ke lokasi bencana.
"Hari ini kami mewakili masyarakat Kabupaten Bogor datang kemari menyampaikan bantuan yang dikoordinir di Bogor. Kami bantu kebutuhan yang sifatnya instan seperti selimut, tenda, terpal, kasur, sarung dan lainnya. Ada bantuan dari 4 RSUD yang ada di Kabupaten Bogor, seperti infus, alat jahit, perban, obat-obatan, serta uang tunai dari sejumlah perusahaan juga Kadin. Ahamdulillah para pengusaha kami kompak apalagi terkait dengan kegiatan sosial kebencanaan," ungkapnya.
Plt. Bupati Bogor juga menghimbau kepada masyarakat maupun para pengusaha di Kabupaten Bogor untuk tidak berhenti mengalirkan bantuannya, karena penanganan pascabencana ini membutuhkan sinergi dan kolaborasi dengan banyak pihak. Salah satunya membangun hunian tetap. Berdasarkan informasi ada 57 ribu hunian yang harus disediakan bagi para korban bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur tersebut.
“Kami himbau kepada masyarakat jangan hanya 1-2 bulan semangat memberikan bantuan, tapi terus lakukan, mudah-mudahan bisa meringankan,” ujarnya.
Iwan Setiawan menjelaskan, berdasarkan pengalaman penanganan pascabencana ini membutuhkan waktu lama tidak hanya 1 tahun bahkan bisa mencapai 2 tahun dengan anggaran yang besar, seperti penanganan bencana alam di Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu.
"Pengalaman pembangunan rehabilitasi hunian untuk 3.500 unit dengan anggaran APBD saja tidak cukup, belum lagi jembatan dan jalan hingga ratusan miliar. Maka kami melibatkan anggaran BNPB, kebijakan dan lainnya karena penanganan pascabencana ini tidak bisa dilakukan sendiri tetapi harus kolaborasi dan gotong royong dengan semua pihak," pungkasnya.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait