JAKARTA, iNewsBogor.id - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melarang Muhaimin Iskandar, Ketua Umum partai tersebut, untuk berbicara mengenai Pilpres 2024.
Keputusan itu diambil berdasarkan rapat pleno yang digelar DPP PKB.
"Rapat pleno DPP akhirnya memutuskan agar Gus Muhaimin, mulai hari ini, dipingit. Kalau bahasa Jawa, dipingit tidak boleh berbicara soal Pilpres," kata juru bicara PKB Yusuf Chodlori di Jakarta, Senin (19/6/2023).
Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, diibaratkan sebagai pengantin lantaran berpeluang besar untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto, bakal calon presiden (capres) dari Partai Gerindra.
Sebagai pengantin Prabowo, Cak Imin ke depan harus mendelegasikan pernyataan politiknya kepada seluruh pengurus DPP PKB.
"Gus Muhaimin ibarat pengantin. Dalam tradisi jawa, pengantin itu harus mulai masuk kamar, mulai berbenah, siap-siap. Oleh para kiai dan dewan syuro, Gus Muhaimin diminta tidak bicara soal pilpres," kata dia.
Keputusan lain dalam pleno itu, kata Yusuf, tetap meminta PKB untuk menjaga keputusan muktamar di Bali.
Yakni menetapkan Cak Imin maju sebagai calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan pendaftaran bakal capres dan cawapres pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan capres dan cawapres diusulkan partai politik (parpol) atau gabungan parpol peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait