Profil dan Riwayat Desmond J Mahesa: Aktivis Asal Banjarmasin yang Pernah Diculik Rezim Soeharto

Muhammad Rio Alfin Pulungan
Desmond Junaidi Mahesa. Dalam riwayat hidupnya, ia pernah menjadi korban penculikan oleh rezim Soeharto. (Foto: istimewa).

JAKARTA, iNewsBogor.id - Partai Gerindra baru saja kehilangan kader seniornya, Desmond Junaidi Mahesa. Ia meninggal dunia pada 24 Juni 2023 pukul 04.00 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada usia 57 tahun.

Desmond terakhir kali menjabat sebagai Ketua Bidang Kaderisasi DPP Partai Gerindra. 

Nama Desmond Junaidi Mahesa mulai dikenal publik sejak menjadi salah satu korban penculikan aktivis pro demokrasi pada 1997 hingga 1998. Saat itu dirinya tercatat sebagai salah satu aktivis dan mahasiswa yang berjuang menegakkan keadilan dan demokrasi pada masa pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Soeharto.

Riwayat Hidup dan Pendidikan

Desmond lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 12 Desember 1965, dengan nama kecil Junaidi. Kedua orangtuanya dikenal bersahaja. Ayahnya, Muchtar (alias Tarlan) bin Sirin, adalah seorang petani dan buruh kasar. Sedangkan ibunya, Sa'diah binti Ubak, dikenal sebagai pedagang telur di pasar Batuah, Kota Banjarmasin.

Junaidi menempuh pendidikan di SD Karya Masyarakat, Kabupaten Banjar (1975–1981), SMP Negeri 7 Banjarmasin (1981–1983), dan SMA Negeri 7 Banjarmasin (1983–1986).

Ia tumbuh besar di Sungai Tabuk dan Pasar Batuah, sebuah kawasan yang padat dan terbilang “kumuh”. Sejak kecil, untuk anak seusianya, ia bekerja keras sambil sekolah sehingga seorang keluarga jauh membiayainya sekolah. 

Editor : Ifan Jafar Siddik

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network