JAKARTA, iNews.id - Dulu, kawasan Sempur, Bogor, tempat para pedagang kaki lima berjualan. Lokasi tersebut kumuh dan sangat tidak nyaman. Tapi itu dulu, kini cerita Sempur sudah berbeda. Sekarang sudah dibangun Foodcourt Sempur yang nyaman dan aman, untuk pada pedagang kaki lima.
Mayora Group induk merek AMDK Le Minerale melalui Program corporate social responsibility (CSR), telah membangun Foodcourt Sempur yang nyaman dan bersih untuk berjualan secara gratis.
Para pedagang di Foodcourt Sempur bersyukur, dan berterima kasih kepada Mayora dan Le Minerale. Wajah mereka semringah ketika memaparkan bahwa sebelumnya mereka berjualan di sekitar foodcourt di area Taman Sempur dengan tenda ala kadarnya dengan kondisi yang bisa dibilang kumuh.
“Kami berterima kasih kepada Le Minerale yang sudah membangun foodcourt bersih, nyaman, gratis pula. Padahal sebelumnya saya jualan di tenda kumuh di sekitar lapangan Sempur sini,” ujar Endang, pedagang pempek di Foodcourt Sempur bersemangat saat ditemui di Foodcourt Sempur Minggu (16/7/2023) lalu.
Di Bogor sendiri Mayora bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor telah membangun berbagai foodcourt yakni Foodcourt Sempur di Jalan Sempur, foodcourt di Taman Tuyul Jalan Malabar, Foodcourt Bogor Creative Center di Jalan FX Silaban dan foodcourt di Kawasan GOR Pajajaran Bogor.
Solihat, pedagang soto mie bogor yang sudah 10 tahun berjualan di kaki lima Sempur sebelum foodcourt Sempur dibangun juga mengaku senang mendapat tempat berjualan yang bersih secara cuma-cuma.
“Saya sebelumnya berjualan di pinggir lapangan basket di tenda yang kumuh. Setelah Foodcourt Sempur dibangun Mayora saya pindah ke sini, gratis. Karena itu saya sangat berterima kasih ke Mayora, Le Minerale sudah diberikan tempat berjualan gratis,” ujar Solihat yang juga menjadi sekretaris koperasi pedagang Foodcourt Sempur yang mengelola pemeliharaan fasilitas di lokasi tersebut.
Karena itu, baik Endang maupun Solihat merasa sangat bersyukur kepada Mayora dan Le Minerale. “Sebagai timbal balik, kami mengutamakan menjual produk dari Mayora seperti Kopi Torabika, dan air Le Minerale. Kalau bukan dibangun Mayora kami masih jualan di tenda kumuh, “ ujar Solihat.
Hal itu juga diamini Endang. “ Itu kesadaran kami berterima kasih jadi utamakan menjual produk Mayora dan Le Minerale. Ini dari kumuh sampai rapi dibangun gratis dari tadinya tenda kumuh. Karena itu saya utamakan jual Le Minerale sebagai tanda terima kasih saya,” urai Endang.
Endang menjelaskan lebih lanjut, setelah dibangunnya foodcourt ini dirinya bisa berjualan dengan nyaman. Keuntungannya pun diakui sangat menarik. Sehari dirinya bisa berjualan puluhan porsi pempek. Selain itu dirinya bisa menjual hingga 2 dus Le Minerale kemasan botol 600ml dalam sehari di hari kerja, dan sampai 3 dus di akhir pekan. Sementara Solihat lebih fantastis penjualan soto mie-nya bisa tembus ratusan porsi saat akhir pekan.
Yesi, pedagang nasi ayam bakar di Foodcourt Sempur juga mengaku senang bisa berjualan di tempat yang dibangun Mayora tersebut. “Kami pedagang pada prinsipnya senang dibangun tempat sebagus ini dan jadi mengutamakan menjual produk Mayoran dan Le Mineral,” ujarnya.
Saat media berkunjung ke Foodcourt Sempur, di Jalan Sempur, Bogor Tengah yang pembangunannya rampung dan diresmikan oleh Wakil Walikota Bogor Dedie A. Archim pada 24 Desember 2022, terlihat suasana foodcourt yang nyaman, bersih dan rindang.
Pengunjung terlihat menyemaraki area outdoor, indoor dan bahkan area river view di belakang foodcourt yang menghadap Sungai Ciliwung yang semuanya terlihat nyaman dan bersih. Total ada 120 kios pedagang di dalam Foodcourt Sempur yang mayoritas pedagangnya adalah pedagang lama sebelum foodcourt dibangun dan warga sekitar.
Andri dan Jamhuri, dua pekerja muda yang tinggal di Jalan Baru Bogor dekat Sempur mengaku jadi lebih senang berkunjung ke Taman Sempur setelah ada pembangunan Foodcourt Sempur. “Tempatnya jadi lebih nyaman. Saya sering ke sini saat weekend untuk jogging atau sekadar duduk di foodcourt ini,” jelas Andri.
Pun demikian dengan Jamhuri, temannya yang bersamanya sedang menikmati senja di hari minggu sebelum memulai aktivitas pekerjaannya kembali di hari Senin. “Ini dulu tempat pedagang kaki limanya tidak teratur. Sekarang jadi rapi nyaman. Mantap Le Minerale bangun tempat ini,” ujar Jamhuri.
Dihubungi terpisah melalui sambungan telepon, dosen Periklanan Universitas Muhamadiyah Jakarta, Agus Hermanto menjelaskan, merek-merek AMDK baru seperti Le Minerale rupanya sangat aktif berkomunikasi alias branding. Tak hanya ke pengguna, tapi Le Minerale aktif menggenjot brandingnya hingga ke berbagai level saluran distribusi.
Agus memaparkan, dalam strategi branding selain visi, dan misi, perlu juga eksistensi berkomunikasi ke pasar. Sebagai produsen, promosinya pun tak hanya ke masyarakat, tapi juga pasar jaringan distribusi yakni pedagang kecil, besar, wholesaler.
“Nah, Le Minerale dengan memberikan insentif yang lebih menarik ke jaringan distribusinya, sehingga mereka lebih tertarik memasarkan Le Minerale,“ jelas Agus.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait