Buka Data Pasien Covid-19 ke Publik, Ganjar Debat Keras dengan Menkes Hingga Ditelepon Luhut

Lusius Genik N.L.
Bacapres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo saat memberikan ceramah kepada mahasiswa FISIP Universitas Indonesia. (Instagram)

JAKARTA, iNewsBogor.id – Mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membeberkan cerita tentang pengalamannya dalam menangani pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia pada rentang waktu 2020 hingga 2022 akhir.

Ia mengaku pernah berdebat habis-habisan dengan menteri kesehatan dan Wakil Ketua Tim Penanganan Covid-19 Luhut Bisnar Pandjaitan gegara ingin membuka data pasien Covid-19 yang riil kepada publik.

Hal itu lantaran Ganjar, yang kala itu menjabat Gubernur Jawa Tengah, dihadapkan dengan dua pertanyaan mengenai data pasien Covid-19 yang sudah mencapai hampir 2 juta kasus.

“Ketika publik tidak tahu, apa yang harus kita lakukan? Anda mau pakai pemahaman yang mana? Kita tipu publik agar dia tenang, atau kita berikan kejujuran dan dia akan cemas?” ucap Ganjar saat memberikan ceramah di FISIP Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023) kemarin.

Ganjar mengaku memilih untuk membuka data pasien Covid-19 kepada publik secara terang benderang. Namun demikian, keputusan itu mendapat penolakan dari pemerintah pusat.

Walhasil, pria yang kini menjadi bakal calon presiden Bacapres PDI Perjuangan itu harus berdebat dengan menteri kesehatan.

“Maka saya berdebat habis-habisan soal data tadi saya sampaikan, karena mau bohongin (masyarakat). Karena kita tidak pernah jujur dengan data. Apa yang terjadi saat pandemi? Saya lupa angka persisnya, tapi kira-kira waktu itu ada 2 juta yang tidak diinput,” tutur Ganjar.

“Saya protes keras, empat kali pengelola data yang ada di Kemenkes datang ke Jawa Tengah, dan saya sampaikan, ‘Pak, kalau memang ada data kami yang belum masuk, masukan besok pagi’,” sambungnya.

Menurut Ganjar, Menkes menolak agenda membuka data pasien Covid-19 ke publik lantaran bila hal itu dilakukan Jawa Tengah akan menjadi provinsi dengan kasus tertinggi di dunia.

“Beliau (menkes) menyampaikan, ‘Maaf Pak Ganjar, kalau ini dimasukan besok pagi, Jawa Tengah akan tertinggi seluruh dunia’,” katanya.

Keputusan Ganjar pun membuat Luhut yang saat itu menjabat Wakil Ketua Tim Penanganan Covid-19 menghubunginya.

“Saya tidak peduli dan saya akan jawab. Saat itu terjadi perdebatan keras dengan menteri kesehatan, dan akhirnya, Pak Luhut telepon saya, ‘Mas Ganjar, menurut Anda data harus dibuka atau tidak?” sambung Ganjar.

Kepada Luhut, Ganjar meminta agar pemerintah tidak membohongi publik.

“Aku setuju sama Anda. Gitu kata Pak Luhut. Kalau gitu kita buka, ini untuk kepentingan riset juga lho pak. Kalau kita melihat trend seperti ini agar juga publik tahu, publik aware. Kalau disuruh pakai masker pakai masker, kalau disuruh tinggal di rumah, ya tinggal di rumah,” tutur Ganjar.

Editor : Ifan Jafar Siddik

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network