Tim Pemenangan Prabowo Sebut Anak Soekarno Tak Berprestasi, Hasto: Pemimpin Jangan Jalan Pintas

Muhammad Rio Alfin Pulungan
Putra putri Bung Karno: Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) bersama, dari kiri Guruh Soekarnoputra, Sukmawati Soekarnoputri, Rahmawati Soekarnoputri, dan Guntur Sokarnoputra (kanan), berkumpul dirumah Rahmawati, Jakarta. (Foto: Antara).

JAKARTA, iNewsBogor.id - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan wartawan atas pernyataan Politikus Golkar, Nusron Wahid, yang menyebut anak Soekarno dan Soeharto tak berprestasi di usia muda sehingga tak bisa menjadi cawapres.

Bagi Nusron, Gibran Rakabuming menjadi cawapres di usia muda adalah hal hebat, dan itu bisa terjadi karena prestasinya di usia muda. Beda dengan anak-anak Soekarno dan Soeharto.

Menjawab pertanyaan wartawan, Hasto menjelaskan bahwa Bung Karno menjadi pemimpin Indonesia karena memang memiliki sejarah perjuangan untuk bangsa dan negara yang jelas. Hal yang sama juga diperlakukan untuk putra putrinya.

“Bung Karno kan karena sejak usia 16 tahun sudah berjuang. Dan kemudian keluar masuk penjara, Bung Karno banyak membaca buku, teori-teori politik, akhirnya Bung Karno pun usianya muda terpilih sebagai presiden secara aklamasi karena rekam jejak yang panjang, bukan jalan pintas. Dan kemudian terhadap putra putri beliau juga mengikuti proses yang sama,” kata Hasto di stadion di Senayan, Jakarta, pada Kamis (2/11/2023), jelang babak final Liga Kampung Soekarno Cup, hari ini.

Lalu bagaimana dengan Megawati? Hasto mengatakan Presiden RI Kelima itu akhirnya terjun ke politik karena adanya sebuah panggilan moral akibat ketertindasan rakyat di saat itu.

“Ibu Mega itu terpanggil di dalam politik karena melihat bagaimana rakyat tidak bisa bersuara saat itu. Bagaimana semua dikontrol oleh pemerintahan yang sangat otoriter, yang memperlakukan rakyat seringkali sebagai musuh demi alasan stabilitas politik,” kata Hasto.

Maka kemudian Megawati berjuang dan menjadi ketua umum PDI saat itu melalui proses yang panjang.

Menurut Hasto, perspektif yang benar dan tepat dalam melihat hal itu bukan soal usia muda atau tua. Tetapi pesannya adalah segala sesuatunya itu tidak ada jalan pintas.

“Pesan utamanya bahwa segala sesuatunya itu tak ada jalan pintas, segala sesuatunya itu melalui suatu proses, melalui proses ujian,” kata Hasto.

Hasto juga mengutip pernyataan jenderal asal Amerika Serikat (AS) untuk mempertegas pentingnya sebuah proses seseorang untuk jadi pemimpin. Bahwa tak ada yang benar-benar menjadi pemimpin bila tak menempuh jalan sulit dan hanya sekedar menikmati jalan pintas yang mudah.

“Bahkan dalam puisi Douglas MacArthur, itu jenderal pemenang Perang Dunia kedua itu, berdoa agar anaknya dari Douglas McArthur itu menempuh jalan-jalan yang terjal, ‘semoga anak ku mengikuti jalan-jalan yang sulit, ditempa mengalami termasuk kekalahan, supaya bisa menerima suatu hal kekalahan itu secars tulus, tetapi kemenangan dengan penuh kerendahan hati’. Itu kan suatu pesan-pesan yang sangat baik segala sesuatunya tak ada jalan pintas,” urai Hasto.

Editor : Lusius Genik NVL

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network