"Kami berusaha agar mereka melek politik dan memahami arti politik. Menurut kami buta politik lebih berbahaya untuk anak muda saat ini. Sebab belakangan ini banyak orang berkampanye bukan pada substansi, tapi hanya sensasi alias gimik," ujarnya.
Kevin bercerita pula banyak anak muda yang tidak puas dengan keadaan bangsa ini. Satu yang ia soroti adalah fenomena Gibran Rakabuming Raka, sosok milenial yang memiliki privilese karena ayahnya presiden, tapi justru mengangkangi hukum hanya demi kekuasaan.
"Dari diskusi ini, kami merasakan banyak anak muda yang kecewa dengan privilese yang dipakai oleh seseorang yang jadi cawapres dengan mengangkangi konstitusi. Disaat anak muda lain maju berproses dari nol, dia malah dapat privilese dari orangtuanya." kata Kevin.
Mindset Kreatif, Bukan Mindset Pekerja
Kevin juga mengatakan bahwa bangsa ini membutuhkan jargon baru, bukan "kerja, kerja, kerja" yang membuat masyarakat kita belakangan ini mempunyai mindset seperti budak.
"Gua dari tahun 2014 enggak setuju dengan jargon kerja, kerja, kerja, karena kita bukan budak ya. Sekarang bangsa Indonesia harus mencipta, mencipta, mencipta. Kita enggak mau anak muda selesai sekolah cuma tujuannya pabrik, tetapi mereka harus berkreasi menciptakan lapangan kerja juga," tegasnya.
Gagasan Peluru Tak Terkendali mengenai ideologi kreatif berangkat dari kesalahan fundamental jargon "kerja" pemerintah saat ini. Mereka menilai bahwa semangat bekerja harus diimbangi dengan pola berpikir kreatif.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait