BOGOR, iNewsBogor.id - Alat Peraga Kampanye (APK) dari hasil penertiban setelah masa tenang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 diolah menjadi bahan konstruksi di Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R (reuse, reduce, dan recycle) atau TPS3R Mekarwangi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Pengolahan APK menjadi bahan konstruksi ini dilakukan setelah diskusi antara Wali Kota Bogor, Bima Arya, dan Satgas Naturalisasi Ciliwung. Pengelola TPS 3R Mekarwangi menguji konsep ini sebelum masuk masa tenang Pemilu 2024.
Bima Arya turun langsung menertibkan sampah visual APK di pusat kota dan membawanya ke TPS 3R pada Minggu (11/2/2024) sore. Di lokasi, Bima Arya dibantu oleh petugas dari Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup, Bapenda, Bakesbangpol, dan Satgas Naturalisasi Ciliwung untuk menyortir APK.
"Sampah visual APK tadi dibawa ke sini, dibersihkan lagi agar tidak mengandung benda asing seperti ring besi, kawat, paku, kayu, dan bendera," ujar Bima Arya.
Setelah proses sortir, APK dimasukkan ke dalam karung dan dipindahkan ke ruang utama pengolahan untuk dicacah menjadi biji atau serpihan plastik. APK berbahan flexi seperti baliho atau banner dirobek menjadi ukuran lebih kecil sebelum dicacah.
Setelah dicacah, APK dicampur dengan sampah plastik dan aluminium yang telah dicacah sebelumnya. Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam mesin pencetakan untuk membuat bahan konstruksi jenis balok atau papan.
"Dari sampah visual APK, sekitar 30 persen digunakan untuk membuat bahan konstruksi jenis balok dan papan," kata Bima Arya sambil menunjukkan hasilnya.
Bahan konstruksi ini kemudian akan digunakan untuk membuat kerangka atau pondasi sumur resapan di Kota Bekasi. Selain itu, hasil produksi ini juga bisa dijadikan paving block.
TPS 3R Mekarwangi merupakan kolaborasi antara Pemkot Bogor melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dengan berbagai pihak seperti WWF, Plastic Smart Cities, Rekan Nusantara Foundation, dan Sumpah Sampah serta Satgas Naturalisasi Ciliwung.
Dalam sehari, TPS 3R ini mampu mengolah 600 kilogram sampah plastik. Namun, dalam pengolahan APK menjadi bahan konstruksi, TPS 3R ini mampu mengolah 400 kilogram sampah plastik dan 200 kilogram sampah APK.
"Saat ini, kami masih terus memproduksi dan mengawasi kualitas dan kuantitasnya. Namun, untuk memastikan mutu produk, perlu dilakukan pengujian lebih lanjut," ujar Sekretaris Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung, Een Irawan Putra.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait