BOGOR, iNewsBogor.id - Di tengah malam yang sunyi, suara takbir mulai berkumandang mengisi udara Kota Bogor. Gemuruh takbir yang bergabung dengan dentingan bedug dari masjid-masjid sekitar, menciptakan suasana meriah dan khidmat menyambut datangnya Hari Kemenangan, Idul Fitri 1445H, Rabu, (10/4) besok.
Setiap tahun, tradisi takbir keliling menjadi bagian tak terpisahkan dalam merayakan Idul Fitri di Indonesia, termasuk di Kota Bogor yang menjaganya dengan hangat dan kebersamaan.
Para jamaah masjid dan warga berkumpul membentuk kelompok takbir keliling. Bersama-sama, mereka mengelilingi kompleks perumahan, jalan-jalan utama, dan lingkungan sekitar sambil melantunkan takbir dan zikir. Di setiap sudut kota, terdengar seruan takbir yang menggema, memenuhi ruang dan menciptakan suasana yang penuh berkah.
Budi (46), seorang warga Jalan RM Tirto Adhisuryo, dengan semangat melantunkan takbir di Masjid An Naba PWI Kota Bogor.
"Saya sangat bahagia meskipun juga sedih karena Ramadan telah berlalu, tetapi semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih baik lagi dimasa mendatang, aamiin," ungkapnya dengan penuh gembira.
"Takbir ini juga tidak hanya menjadi momen untuk menyatakan kebesaran Allah SWT, tetapi juga sebagai ajang silaturahmi antarwarga," tambahnya.
Selain takbir keliling, Bogor juga dikenal dengan tradisi "Nyadran", yaitu kegiatan ziarah ke makam keluarga dan leluhur sebelum Hari Raya Idul Fitri. Nyadran menjadi momen introspeksi dan penghormatan terhadap para leluhur, serta kesempatan untuk bersilaturahmi dengan keluarga yang telah meninggal.
Suasana takbir berkumandang dan tradisi Nyadran menjadi bagian dari kekayaan budaya dan spiritual masyarakat Bogor. Momen-momen ini tidak hanya menjadi wujud syukur atas nikmat kemenangan setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya kebersamaan, toleransi, dan saling menghormati dalam menjalani kehidupan beragama.
Di tengah gejolak zaman dan tantangan kehidupan modern, tradisi-tradisi seperti takbir keliling dan Nyadran menjadi penjaga nilai-nilai luhur kearifan lokal yang patut dijaga dan dilestarikan. Bogor, dengan segala keragaman budaya dan keagamaannya, menjadi cerminan harmoni dan kebersamaan dalam perbedaan.
Seiring dengan berakhirnya bulan suci Ramadan, suasana takbir berkumandang di Kota Bogor mengingatkan kita akan pentingnya menjaga semangat persaudaraan, keberagaman, dan keteguhan iman dalam menghadapi berbagai cobaan kehidupan. Gema takbir itu bukan sekadar bunyi suara, tetapi juga simbol kebersamaan dan kekuatan spiritual yang mempersatukan umat.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait