Pengamat Timteng Desak Pemerintah Keluarkan Aturan soal Boikot Produk Terafiliasi Israel

Furqon Munawar
Jurnalis Albalad dan Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf.(Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNewsBogor.id – Pengamat Timur Tengah sekaligus Founder situs Albalad, Faisal Assegaf mendesak Pemerintah untuk segera membentuk aturan undang-undang boikot terkait dengan produk-produk yang terafiliasi dengan Israel. Faisal menilai kecaman atau bahkan fatwa yang tidak mengikat, tidak akan membuat aksi boikot produk terafiliasi Israel bersifat efektif.

“Kita punya gerakan boikot tapi tidak punya undang-undang. Jika sekedar fatwa, itu tidak mengikat. Kenapa? Karena jika ada undang-undang maka proses boikot itu akan efektif,” ujar Faisal dalam dialog publik bertema: “Melawan Aksi Kotor Catut Nama Ulama” yang digelar di Tendean, Jakarta Selatan, Minggu (19/5) siang.

Faisal pun meminta organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk mendorong terbentuknya undang-undang pemboikotan tersebut. Faisal kembali menegaskan seruan aksi boikot tanpa dukungan regulasi hanya membuat upaya boikot berjalan setengah hati.

“Organisasi besar NU, Muhammadiyah dan lain-lain juga mesti mendorong agar pemerintah bisa mengeluarkan Undang-undang,” tegas dia.

Faisal pun menyinggung media CNN yang seringkali menyampaikan berita-berita yang salah terkait dengan peristiwa di Palestina. Menurut Faisal, itupun akhirnya menjadi bukti posisi CNN dalam pemberitaan soal Palestina.

"Kita tahu serangan 7 oktober, CNN salah satu media yang pertama kali memberitakan adanya pemenggalan bayi, dan itu tidak terbukti. Problem yang masih sering terjadi di Indonesia, kita masih memakai narasi konflik Israel - Palestina. Padahal ini bukan konflik, tapi bentuk penjajahan. Kita masih kalah dalam hal narasi. Perang narasi ini harus sering kita lakukan. Salah satu bentuknya, yaitu boikot produk terafiliasi Israel,” katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI), Ahmad Himawan kembali menegaskan agar masyarakat semakin memahami produk-produk yang terafiliasi Israel. Himawan mengatakan pihaknya sudah pernah merilis 10 jenis produk yang termasuk ke dalam produk-produk yang terafiliasi Israel. Selain Starbucks, Zara, Unilever, dan Coca-cola Group, Danone, Kraft Heinz, Burger King menjadi bagian dari 10 produk tersebut.

“YKMI sudah mengidentifikasi 10 produk genosida dengan sejumlah kriteria. Salah satu yang menjadi acuan adalah kesepuluh produk tersebut masuk dalam situs boycott.thewitness dan bdnaash. Merujuk situs tersebut, Starbukcs, Nestle dan Danone memang tercatat sebagai pendukung aksi kejahatan Israel di Palestina,” ucap dia.

Himawan pun berharap adanya para ulama, artis-artis dan influencer yang menjadi panutan masyarakat, untuk tidak lagi mendukung atau mempromosikan produk yang terafiliasi Israel. Tujuannya semata-mata, agar aksi boikot produk genosida dapat berjalan efektif dan masif. Himawan pun secara tegas mendesak semua instansi Muslim yang menyelenggarakan kegiatan keagamaan, untuk tidak lagi bekerjasama atau menggunakan produk terduga terafiliasi Israel.

Editor : Furqon Munawar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network