"Oleh karena itu kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pembinaan dan pengawasan pangan siap saji secara nasional, menambah jumlah pengelola dan tenaga penjamah pangan siap saji yang terlatih, mendorong kesadaran masyarakat tentang pangan siap saji, serta memperkuat peran masyarakat dan UMKM dalam praktik penyiapan pangan siap saji," tuturnya.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, persoalan keamanan pangan di Indonesia saat ini memerlukan perhatian yang serius. Hal ini ditandai dengan banyaknya makanan di pinggir jalan yang harganya terjangkau dan menggugah selera, namun berisiko menimbulkan dampak negatif pada konsumen.
"Oleh karena itu kami menyoroti perlunya regulasi ketat kebersihan dan keamanan pangan. Kegiatan HKPS 2024 ini pun berfokus pada upaya pembinaan dan pengawasan tempat pengelolaan pangan (TPP) siap saji di sentra jajanan pangan," terang dia.
Dante mengungkapkan setidaknya ada 200 penyakit yang dapat disebabkan oleh pangan yang terkontaminasi. Mulai dari gejala ringan, berat, bahkan kematian. "Secara umum penyakit ini dapat dicegah dengan cara melakukan pengelolaan pangan yang baik, sehat dan higienis di semua sentra pangan yang ada. Perlu juga memastikan bahwa pangan tersebut sehat dan bebas dari zat kimia berbahaya dan tidak berlebihan mengandung gula, garam, dan lemak," katanya.
Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari menandatangani prasasti peresmian pusat kuliner Teras Sukasari. (Foto : Istimewa)
Dirinya menerangkan, terdapat 5 kunci sederhana keamanan pangan menurut WHO yang sangat mudah diterapkan. Diantaranya menjaga kebersihan, memisahkan bahan mentah dan makan, memasak dengan benar, menggunakan air dan bahan pangan yang aman, serta menjaga pangan pada suhu yang aman.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait