Pemkot Bogor Gelar Diseminasi AKS Semester I, Tangani dan Cegah Stunting

Furqon Munawar
Tampak para narasumber dihadirkan dalam forum Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) digelar DPPKB Kota Bogor. (Foto : Istimewa/iNewsBogor.id)

BOGOR, iNewsBogor.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menggelar Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Semester I Tahun 2024 di Istana Ballroom, Hotel Salak The Heritage, Kamis (8/8/2024).

Kepala DPPKB Kota Bogor sekaligus Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Anas S. Rasmana menyampaikan, tujuan dari kegiatan Diseminasi AKS I Tahun 2024, yaitu sebagai tindak lanjut dari kegiatan peninjauan lapangan (visiting) kepada sasaran keluarga berisiko stunting yang telah dilaksanakan pada tanggal 17 dan 18 Juli 2024.

Anas juga mengatakan, kegiatan Visiting dilakukan di 10 Kelurahan Lokus, yaitu Rangga Mekar, Pamoyanan, Kedung Waringin, Kedung Badak, Gunung Batu, Loji, Cilendek Barat, Cikaret, Batutulis dan Tanah Sareal.

“Total sasaran 29 KRS yang terdiri dari 22 baduta, 2 ibu pasca salin dan 5 ibu hamil. Dari total sasaran 29, kemudian dikaji kembali oleh tim pakar yang terdiri dari Ahli Gizi, Psikolog, Dokter Spesialis Anak dan juga Dokter Spesialis Kandungan sehingga didapati 6 sasaran, yang kondisinya memerlukan intervensi lebih serius di tingkat Kota Bogor,” ucap Anas.


Forum Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) digelar BPPKBD Kota Bogor dihadiri para stakeholders lintas profesi. (Foto : Istimewa/iNewsBogor.id)

 

Selain itu, dengan dilaksanakannya Diseminasi Aksi I Tahun 2024 ini, Anas berharap narasumber/tim pakar dapat memberikan rekomendasi atau rencana tindak lanjut agar sasaran AKS yang sudah terdata dalam laporan awal hasil kunjungan lapangan AKS I ini mendapat intervensi yang tepat.

Pihaknya meminta seluruh OPD dapat menindaklanjuti dan mengintervensi balita stunting atau KRS tersebut sesuai dengan tupoksi OPD masing-masing. Anas menekankan, penanganan dan pencegahan yang dilakukan kepada Balita Stunting dan Keluarga Berisiko Stunting sebaiknya dilakukan secara berkelanjutan.

“Semoga dengan rencana tindak lanjut yang akan dibuat dalam acara ini dapat menurunkan angka balita stunting di Kota Bogor dan Zero New Stunting untuk tahun 2024 menuju Indonesia Emas Tahun 2045,” ungkap Anas.

Acara Diseminasi AKS I Tahun 2024 ini turut dihadiri Asisten Administrasi Umum Setda Kota Bogor, Rakhmawati yang memberikan arahan, seluruh anggota TPPS Kota Bogor (para OPD, Akademisi, Organisasi/Asosiasi/Komunitas dan Para Pelaku Usaha (CSR) yang berjumlah 80 peserta dan juga para pakar yang menjadi narasumber dalam acara ini, yakni Mariyuana, (Psikolog), Sri Utami (spesialis anak) dan Astry Susanti (spesialis kandungan).

Kepala DPPKB Kota Bogor, Anas S Rasmana (tengah berbusana adat sunda) bersama para peseerta yang hadir di forum Diseminasi Audit Kasus Stunting. (Foto : Istimewa/iNewsBogor.id)

 

Sebagai informasi angka Prevalensi Stunting Kota Bogor berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023 (18,7 persen), Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2024 (18,2 persen), Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) 2022 (3,25 persen), EPPGBM 2023 (2,59 persen).

Editor : Furqon Munawar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network