Nanda, sapaan dr. Heldrian, menambahkan bahwa jika kanker terdeteksi di stadium awal (stadium 1-2), peluang pengobatan dan harapan hidup pasien jauh lebih baik. Karena itu, edukasi tentang deteksi dini perlu terus didorong kepada masyarakat.
Selain edukasi medis, seminar ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi para penyintas, memperkuat hubungan mereka satu sama lain.
“RS PMI Bogor sebagai rumah sakit rujukan kanker payudara ingin membangun hubungan erat dengan para penyintas. Kami berharap hubungan ini bisa lebih hangat, seperti keluarga,” tambah Nanda.
Ia berharap para peserta seminar dapat menyebarluaskan informasi tentang deteksi dini kepada keluarga dan masyarakat luas.
“Selama ini, 60-70 persen pasien yang datang ke RS PMI sudah dalam kondisi stadium lanjut, sehingga opsi penanganannya terbatas, seperti operasi pengangkatan payudara atau kemoterapi,” ujarnya.
Dengan kegiatan ini, RS PMI Bogor berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan memberikan harapan bagi para penyintas agar bisa bertahan dan menjalani hidup lebih baik.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait