BOGOR, iNewsBogor.id - Perubahan iklim kini membawa dampak nyata pada pola cuaca, dari suhu panas yang ekstrem hingga curah hujan tinggi yang berpotensi menyebabkan banjir, longsor, dan berbagai bencana lainnya.
Pakar Lingkungan dan Kepala Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Ibn Khaldun Bogor. Dr. Rimun Wibowo menyebut pemanasan global menjadi pemicu utama cuaca ekstrem. “Fenomena ini dipicu oleh pemanasan global yang meningkatkan suhu atmosfer, mempercepat penguapan air laut, dan meningkatkan kelembaban udara,” katanya.
“Kelembaban tinggi menyebabkan pembentukan awan yang padat, sehingga hujan yang turun bisa jauh lebih deras,” tambahnya.
Jika emisi gas rumah kaca tidak dikurangi, hujan ekstrem akan semakin sering terjadi. Untuk itu, berbagai negara telah mengambil langkah adaptasi. Dr. Rimun berbagi pengalaman dari beberapa negara serta tips yang dapat diikuti masyarakat.
Pengalaman Negara Lain Menghadapi Hujan Ekstrem
Beberapa negara memiliki strategi adaptasi yang patut dicontoh. Di Jepang, sistem peringatan dini yang canggih digunakan untuk mendeteksi banjir dan tanah longsor. Di Belanda, kombinasi kanal, tanggul, dan konsep “kota spons” mengurangi risiko banjir dengan menampung air hujan melalui ruang hijau, seperti taman dan lahan basah buatan.
Di Vietnam dan Filipina, reboisasi menjadi kunci dalam mencegah longsor dan meningkatkan daya serap tanah. “Penanaman pohon membantu memperkuat struktur tanah, mengurangi risiko longsor, dan memperbaiki ekosistem,” jelas Dr. Rimun.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait