BOGOR, iNewsBogor.id - Tim Pansus 2 DPRD Kota Bogor menyambangi SMP PGRI 11 Kota Bogor. Hal itu buntut dari dugaan adanya penganiayaan oleh oknum guru kepada muridnya yang sempat viral beberapa waktu lalu.
Kedatangan Tim Pansus yang dikomandoi oleh Karina Soerbakti anggota Komisi 4 dari Fraksi PAN, Dessy Yanti Utami Komisi 1 Fraksi Golkar, Fajar Muhammad Nur Komisi 1 Fraksi Nasdem, dan Dwi Rianto dari Komisi 4 Fraksi Nasdem ini untuk menangani pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan.
Dalam pertemuan tersebut, Karina mengekspresikan keprihatinannya ats kejadian dugaan penganiayaan tersebut. Dia pun mempertanyakan lambatnya penanganan kasus dan adanya kecenderungan menutupi masalah sebelum terlanjur viral.
"Pihak sekolah seharusnya segera melaporkan kejadian ini kepada perangkat terkait di tingkat kelurahan atau kecamatan untuk dilakukan mediasi yang tepat," ucap Karina dalam keterangannya, Minggu (3/11/2024).
Dia juga khawatir bahwa siswa lain mungkin mengalami kekerasan serupa namun merasa tidak berani untuk berbicara.
Di sisi lain, Dessy Yanti Utami menekankan pentingnya pemulihan kondisi psikologis anak didik pasca kejadian tersebut, dengan harapan pihak sekolah dapat memberikan pendampingan yang memadai.
Sementara itu, Dwi Rianto menyoroti adanya indikasi pengancaman dari guru kepada siswa yang berani melaporkan masalah, dengan ancaman nilai jelek.
Rencananya, Pansus 2 DPRD Kota Bogor akan memanggil Dinas Pendidikan Kota Bogor dan pihak sekolah SMP PGRI 11 pada hari Selasa, 5 November 2024. Tujuannya untuk melakukan klarifikasi lebih lanjut mengenai kasus tersebut.
Usai pertemuan dengan pihak sekolah, anggota pansus juga menemui semua siswa kelas 7 yang merupakan teman sekelas korban pemukulan. Dalam kesempatan tersebut, Karina Soerbakti juga menyerukan agar semua siswa tidak takut untuk melaporkan perundungan atau kekerasan yang mereka alami.
"Kami berkomitmen untuk terus memonitor dan mengawal kasus ini hingga tuntas. DPRD Kota Bogor bertekad untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi semua siswa, serta memastikan setiap kejadian kekerasan ditangani dengan serius," pungkasnya.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait