Sidak Ombudsman RI Dalami Dugaan Maladministrasi Pembangunan Pabrik Tisu di Gunung Sindur

Achmad Al Fiqri
Ombudsman RI di perumahan Griya Cendekia, Curug Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor. (Foto : Dok. Ombudsman RI)

BOGOR, iNewsBogor.id - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta terus berupaya untuk meningkatkan investasi di sektor ekonomi kreatif. Melalui berbagai program promosi, Disparekraf Jakarta berfokus untuk memperkenalkan potensi ekonomi kreatif ibu kota kepada investor baik domestik maupun internasional. Hal ini dilakukan untuk mendorong sektor ini sebagai salah satu motor penggerak utama perekonomian Jakarta.

Andhika Permata, Kepala Disparekraf DKI Jakarta, menyatakan bahwa sektor ekonomi kreatif memiliki kontribusi yang sangat signifikan terhadap perekonomian daerah. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengembangkan sektor ini lebih jauh, baik dari segi kualitas maupun dari sisi pendanaan, agar lebih banyak pelaku industri kreatif dapat berkembang dan berdaya saing di pasar global.

Peran Sektor Ekonomi Kreatif dalam Perekonomian Jakarta
Jakarta, sebagai ibu kota negara, memiliki beragam subsektor ekonomi kreatif yang terus berkembang. Di antaranya adalah seni dan budaya, desain, fashion, musik, film, kuliner, dan teknologi digital. Menurut Andhika Permata, sektor-sektor ini bukan hanya sebagai sektor yang berbasis budaya, tetapi juga sebagai sektor yang memberikan peluang ekonomi besar dan berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja. Sektor ini bahkan telah mengurangi ketergantungan Jakarta terhadap sektor tradisional lainnya.

Andhika menambahkan bahwa sektor ekonomi kreatif sangat berperan dalam mendongkrak perekonomian daerah, terutama dalam meningkatkan daya saing Jakarta di tingkat nasional dan internasional. Jakarta sendiri menjadi pusat berbagai industri kreatif yang menarik perhatian para pelaku usaha dan investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Penciptaan Ekosistem yang Mendukung
Untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif, Disparekraf Jakarta telah menjalankan berbagai program yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kolaborasi antar pelaku industri kreatif dan sektor lain, termasuk dunia usaha dan pemerintah. Salah satu inisiatif yang diadakan adalah Jakarta Creative Hub, sebuah pusat inovasi yang menyediakan ruang bagi para pelaku industri kreatif untuk berkolaborasi, bertukar ide, dan membangun jejaring dengan investor.

Disparekraf juga gencar dalam menggelar berbagai kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk kreatif Jakarta. Melalui festival, pameran, dan konferensi internasional, Disparekraf Jakarta berharap para pelaku industri kreatif dapat memperluas jangkauan pasar dan menarik investor untuk menanamkan modalnya di Jakarta. Selain itu, Disparekraf juga berfokus pada pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di sektor ekonomi kreatif.

Kolaborasi dengan Pemerintah dan Swasta
Andhika Permata menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan pelaku industri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung penuh upaya ini dengan menyediakan berbagai kebijakan yang memudahkan pelaku ekonomi kreatif dalam mengakses permodalan dan fasilitas yang dibutuhkan.

Disparekraf juga bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan, asosiasi industri, serta sektor perbankan untuk menciptakan program pendampingan dan pembinaan bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergerak di sektor ekonomi kreatif. Selain itu, Disparekraf juga memperkenalkan program yang mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produk kreatif mereka.

Tantangan yang Dihadapi oleh Ekonomi Kreatif Jakarta
Walaupun sektor ekonomi kreatif menunjukkan potensi besar, ada beberapa tantangan yang masih dihadapi, seperti akses permodalan yang terbatas dan masalah terkait hak kekayaan intelektual. Andhika Permata mengungkapkan bahwa banyak pelaku industri kreatif, khususnya di kalangan UMKM, yang masih kesulitan untuk mendapatkan pendanaan dari lembaga keuangan formal. Oleh karena itu, perlu adanya solusi alternatif, seperti skema pendanaan berbasis komunitas atau investor kreatif.

Editor : Furqon Munawar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network