JAKARTA, iNewsBogor.id - Presiden Prabowo Subianto memulai kunjungan luar negerinya ke beberapa negara memenuhi undangan sejumlah forum multilateral maupun bilateral. Diketahui, ada sejumlah negara yang akan disambangi Prabowo. Di antaranya China, AS, Peru, Brasil, Inggris, dan sejumlah negara Timur Tengah.
Selama lawatan luar negerinya yang cukup panjang selama 16 hari itu, belakangan muncul polemik ditengah publik soal peran Wakil Presiden yang akan menggantikan nya sebagai Plt Presiden. Keraguan akan kemampuan Gibran Rakabuming Raka memimpin pemerintahan didalam negeri selama Presiden Prabowo Subianto kunjungan kerja ke luar negeri.
Direktur Riset Trust Indonesia, Ahmad Fadhil mengomentari hal tersebut, dengan menyitir pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang secara terbuka mempercayakan tugas tugas pemerintahan pada Wakil Presiden saat dirinya di luar negeri.
"Prabowo secara resmi mempercayakan pemerintahan ke Wapres Gibran Rakabuming sehingga rumor soal ketidakpercayaan Prabowo terhadap anak Jokowi tersebut tidak benar adanya," ujar Ahmad Fadhil dalam pernyataan tertulis pada media, Jum'at (8/11/2024).
Menurut Fadhil, keraguan banyak pihak atas kemampuan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menggantikan posisinya selama kunjungan luar negeri, tegas dijawab Presiden Prabowo Subianto. Jika pun ada (keraguan-red) tidak akan disampaikannya di ruang publik.
"Kalaupun ada kesangsian terhadap kualitas Gibran sebagai Wapres, pastinya hal tersebut tidak ditunjukkan secara terbuka di ruang publik oleh Presiden Prabowo Subianto," tandas Fadhil.
Berbicara pengalaman Gibran dalam pemerintahan memang dinilai masih seumur jagung. Oleh karena itu boleh jadi Presiden Prabowo Subianto memilah kewenangan yang bisa dilakukan Gibran namun tidak untuk hal hal yang bersifat strategis.
"Harus diakui pengalaman Gibran dalam pemerintahan mungkin masih seumur jagung. Secara intuitif (Insting), Prabowo tentu tidak akan menyerahkan pengambilan keputusan strategis kepada seorang Gibran," terangnya.
Pun soal pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait perintah koordinasi langsung para Menteri pada dirinya jika harus mengambil keputusan strategis bersifat mendesak. Dalam hal ini Prabowo bukan menyangsikan bukan pula soal kurang percaya pada sosok Gibran melainkan murni soal batasan.
"Perintah koordinasi langsung Menteri kepada Presiden Prabowo tentu itu bukan karena persoalan kekurangpercayaan kepada Gibran, tetapi melainkan karena Prabowo ingin menghilangkan barrier (batasan) agar Menteri bisa menyampaikan langsung dan mengambil keputusan segera atas persoalan-persoalan mendesak," kata Fadhil.
Merujuk konstitusi, lanjut Fadhil, salah satu tugas Wapres itu memang menjalankan tugas Presiden jika Presiden berhalangan hadir. "Karena itu, jika Presiden sedang berhalangan hadir, maka Wapres akan mengantikan sementara tugas pemerintahannya," pungkasnya.
Maka dengan demikian, rumus itu pun berlaku saat Prabowo menjalankan kunjungan kerja ke luar negeri.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait