Pangdam I/BB Penuhi Undangan Forum Dialog BEM SI, Pengamat Komunikasi Politik: Wujud Keterbukaan TNI

Terlepas dari beragam sikap kampus pasca Revisi UU TNI, pengamat komunikasi politik yang juga Ketua Program Studi Sains Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Djuanda Bogor, Undang Suryatna menilai hal yang wajar dinamika tersebut terjadi.
Menurut Undang, kehadiran pihak TNI di kampus merupakan terobosan positif dan bentuk keterbukaan komunikasi yang dapat menetralisir distorsi informasi maupun distorsi komunikasi terkait polemik Revisi Undang-Undang TNI.
“Itu merupakan bentuk keterbukaan komunikasi TNI yang dapat mengurangi terjadinya mispersepsi dan misinterpretasi terhadap Revisi Undang Undang TNI. Dialog dan Keterbukaan komunikasi TNI telah menunjukkan bahwa TNI sebagai institusi yang adaptif, profesional, dan terbuka terhadap pemikiran-pemikiran baru dalam melaksanakan tugas pokoknya mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah,” paparnya.
Undang memandang kehadiran milter di kampus bukan merupakan upaya TNI untuk membungkam sikap kritis aktivis mahasiswa terhadap Revisi UU TNI. Tetapi kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk membangun persamaan persepsi terhadap polemik yang terjadi di masyarakat.

Undang Suryatna, Pengamat Komunikasi Politik, Ketua Program Studi Komunikasi Sains Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Djuanda Bogor. (Foto : Istimewa)
“Dengan daialog akan membuka cakrawala semua pihak dan mengurangi perbedaan-perbedaan. Mahasiswa, sebagai generasi muda yang akan mewarisi masa depan bangsa dan negara harus melakukan kontrol sosial dan selalu bersikap kritis terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara. Keterbukaan dalam berkomunuikasi di antara semua elemen bangsa merupakan sarana dalam membangun kebersamaan dan kebersamaan dalam membangun bangsa dan negara Indoensia tercinta,” tutupnya.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait