Dedi menekankan bahwa pembangunan yang dilakukan di Kota Bogor tidak boleh asal-asalan. Sesuai dengan tema ”Raksa Jagaditha” Dedi mengingatkan seluruh hadirin agar setiap pembangunan kedipannya harus memperhatikan keseimbangan alam.
“Hancurkan yang merusak dari masa lalu. Tidak perlu takut, sebab siapa pun yang tinggal di sini harus menghargai hukum di sini. Tidak boleh sombong di Tanah Bogor, karena biasa kualat kepada Raja Pajajaran,” tegasnya.
Sebagai bentuk menjaga keseimbangan alam, Dedi mengajak Pemerintah Kota Bogor untuk membangun Kampung Pakuan Pajajaran. Nantinya, di kampung tersebut akan berisikan sejarah peradaban Pakuan Pajajaran, kebudayaan Sunda dan lainnya. “Ini untuk pengingat bagi warga Kota Bogor dan pusat sejarah peradaban Sunda yang berpusat di Bogor,” jelas Dedi.
Pada rapat paripurna, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh masyarakat, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan semua pihak yang telah berkontribusi nyata bagi pembangunan Kota Bogor.
Ketua DPRD Kota Bogor, Adityawarman Adil dan unsur pimpinan bersama Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim berjalan bersama dengan latar belakang Gedung DPRD Kota Bogor. (Foto : Istimewa)
Karena menurut Dedie, perayaan HJB bukan hanya menjadi ajang seremonial belaka, tetapi harus menjadi momentum untuk refleksi diri, memperkuat gotong royong dan kolaborasi lintas wilayah.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait
