BOGOR, iNewsBogor.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (11/8/2025) memicu terjadinya tanah longsor di sejumlah titik. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat longsor melanda lima desa yang tersebar di empat kecamatan, yakni Bojong Gede, Cigudeg, Ranca Bungur, dan Ciseeng.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan laporan awal bencana datang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor pada pukul 08.00 WIB.
“Sebanyak 39 jiwa terdampak, satu warga mengalami luka ringan, dan 10 jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Selain itu, lima rumah terancam longsor dan satu akses jalan tertutup material,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).
BPBD Kabupaten Bogor telah berkoordinasi dengan pihak terkait dan mengimbau warga yang tinggal di sekitar lokasi rawan longsor untuk mengungsi sementara demi keselamatan.
Selain tanah longsor, hujan deras yang disertai angin kencang juga melanda beberapa desa di Kabupaten Bogor, seperti Desa Ciapus di Kecamatan Ciomas, serta Desa Cigombong dan Tugu Jaya di Kecamatan Cigombong.
Akibatnya, tiga rumah mengalami kerusakan berat, 12 rusak sedang, dan 22 rusak ringan. Sebagian besar kerusakan terjadi akibat tertimpa pohon tumbang. Tim gabungan telah mengevakuasi sebagian pohon pada Senin malam, sementara sisanya akan dilanjutkan pada Selasa.
Tidak hanya Bogor, cuaca ekstrem pada hari yang sama juga berdampak di daerah lain. Di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, hujan deras menyebabkan banjir di Kecamatan Ratu Agung dengan tinggi muka air 30–100 sentimeter. Sebanyak 145 rumah dilaporkan terdampak, meski sebagian banjir mulai surut pada Senin malam.
Di sisi lain, bencana kekeringan juga dilaporkan melanda Desa Galeh, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Minimnya curah hujan membuat 236 kepala keluarga atau sekitar 580 warga kesulitan mendapatkan air bersih. BPBD setempat telah mengirimkan empat tangki air, masing-masing berkapasitas 5.000 liter, untuk membantu warga.
Menanggapi meningkatnya laporan kekeringan yang berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan, BNPB mendorong upaya distribusi air bersih, pembuatan sumur bor dalam, dan operasi modifikasi cuaca. Pemerintah daerah juga diimbau membangun infrastruktur penampungan air seperti sumur resapan, waduk, dan embung untuk mengantisipasi krisis air di masa depan.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait
