Dalam sesi pelatihan, para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan mengenai dasar-dasar budidaya maggot, siklus hidup, teknik pengolahan, hingga potensi ekonomi yang bisa dikembangkan, tetapi juga diajak langsung oleh Dadang Sutarsa, praktisi lingkungan Kota Bogor, untuk menyaksikan proses budidaya maggot di Eco-Technopark UIKA.
Pada sesi dialog, Dr. Rimun Wibowo, SP., M.Si. selaku Pakar Pemberdayaan Masyarakat Eco-Technopark menekankan pentingnya penerapan pendekatan ekologi dan kewirausahaan.
“Pelatihan maggot ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang membangun kesadaran dan budaya baru dalam melihat sampah sebagai sumber daya, bukan sebagai masalah,” ungkap Dr. Rimun.
Sesi diskusi Training Series perdana mengangkat tema 'Mengenal Budidaya Maggot untuk Mengurai Sampah Organik, Menjadi Berbagai Produk yang Bermanfaat' di UIKA Eco-Technopark. (Foto : IST)
Eco-Technopark UIKA hadir sebagai solusi lingkungan berbasis teknologi dan inovasi. Selain fokus pada riset dan edukasi, Eco-Technopark juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa Dapur MBG untuk mengelola sisa-sisa makanan dan limbah dapur organik lainnya, sehingga mampu mengurangi timbunan sampah sekaligus menghasilkan produk yang bermanfaat.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait
