Dari 3R ke 10R, UIKA Dorong Bogor Jadi Kota Sirkular

Furqon Munawar
Tim pakar dan ekspatriat di Eco-Technopark UIKA Bogor turut andil dalam pengelolan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan di Kota Bogor, (Foto : IST)

Melalui prinsip 10R, pengelolaan sumber daya tidak lagi berhenti di tahap daur ulang, tetapi sudah dimulai sejak perancangan produk hingga pengembalian bahan ke sistem produksi.

“Misalnya, Refuse berarti menolak produk yang tidak ramah lingkungan, Repair mendorong perbaikan barang agar tidak cepat dibuang, dan Recover menekankan pemanfaatan energi dari limbah seperti konsep PSEL di Bogor,” paparnya.

Bogor di Persimpangan

Kota Bogor menghasilkan sekitar 700 ton sampah per hari, dan sekitar 200 ton di antaranya belum tertangani optimal. Dengan bergabungnya Bogor dalam program PSEL, diharapkan sebagian besar residu sampah dapat diolah menjadi energi listrik ramah lingkungan.

“Langkah ini bagus, tapi jangan berhenti di teknologi. Harus ada perubahan perilaku warga. Sampah yang tidak terpilah dari rumah akan tetap jadi masalah, meskipun ada PSEL,” tegas Dr. Rimun.

Menurutnya, peran masyarakat, dunia usaha, dan kampus sangat penting. UIKA Bogor tengah mengintegrasikan konsep ekonomi sirkular dalam kurikulum dan penelitian mahasiswa, termasuk pengembangan eco-technopark kampus.

Editor : Furqon Munawar

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network