Megamendung Glow Up Parah! Dulu Lahan Konflik, Kini Ekowisata Keren

Vitrianda
Megamendung, Kabupaten Bogor, kawasan yang selama dua dekade diliputi konflik agraria, penyerobotan lahan negara, dan penggundulan kebun teh, kini bertransformasi menjadi area ekowisata berkelanjutan. Foto: Ist

BOGOR, iNewsBogor.id - Temuan 411 lubang penambangan emas tanpa izin (PETI) di Taman Nasional Gunung Halimun Salak baru-baru ini menjadi peringatan keras tentang kerusakan lingkungan akibat industri ekstraktif.

Hal ini menegaskan urgensi transisi Indonesia menuju ekonomi hijau, sebuah visi yang didorong kuat oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, yaitu mengoptimalkan sumber daya alam secara berkelanjutan sambil melindungi lingkungan.

Di tengah situasi ini, Megamendung, Kabupaten Bogor, menawarkan kisah kontras dan penuh harapan. Kawasan yang selama dua dekade diliputi konflik agraria, penyerobotan lahan negara, dan penggundulan kebun teh, kini bertransformasi menjadi area ekowisata berkelanjutan berkat kehadiran EIGER Adventure Land.

Camat Megamendung, Ridwan, yang merupakan putra daerah, menyaksikan langsung perubahan tersebut. Ia menjelaskan, sejak investasi EIGER masuk, tidak ada lagi laporan sengketa tanah, yang merupakan dampak positif terbesar.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network