Waspada Luka Diabetes, Dokter Ungkap Perawatan Tepat untuk Cegah Amputasi

Ifan Jafar Siddik
Dokter spesialis bedah vaskular Eka Hospital Depok, dr. Tom Christy Adriani, Sp.B, Subsp. BVE(K), menjelaskan pentingnya perawatan luka diabetes yang tepat dan aman untuk mencegah infeksi berat hingga risiko amputasi. Foto: iNewsBogor.id/ Ifan Jafar Sidik

BOGOR, iNewsBogor.id — Luka diabetes atau diabetic foot ulcer menjadi salah satu komplikasi paling serius yang kerap dialami penderita diabetes melitus. Jika tidak ditangani secara tepat dan aman, kondisi ini dapat berkembang menjadi infeksi berat hingga berujung amputasi. Hal tersebut disampaikan oleh dr. Tom Christy Adriani, Sp.B, Subsp. BVE(K), dokter spesialis bedah vaskular di Eka Hospital Depok.

Menurut dr. Tom, luka diabetes tidak muncul secara tiba-tiba. Kondisi ini biasanya dipicu oleh kombinasi kadar gula darah yang tidak terkontrol, gangguan saraf (neuropati), serta masalah aliran darah ke ekstremitas bawah. Ketiga faktor tersebut membuat luka kecil sekalipun sulit sembuh dan kerap tidak disadari oleh pasien.

Penyebab Luka Diabetes Sulit Sembuh

Ada beberapa faktor utama yang membuat luka diabetes membutuhkan perhatian khusus, di antaranya:

  • Kadar gula darah tinggi, yang menghambat regenerasi jaringan dan menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.

  • Neuropati diabetik, menyebabkan penurunan sensasi nyeri sehingga luka sering terlambat diketahui.

  • Gangguan sirkulasi darah, yang menghambat suplai oksigen dan nutrisi ke area luka.

  • Risiko infeksi tinggi, karena luka terbuka mudah terkontaminasi bakteri.

“Kombinasi faktor tersebut membuat luka diabetes tidak bisa ditangani sembarangan,” ujar dr. Tom.

Prinsip Perawatan Luka Diabetes yang Tepat dan Aman

dr. Tom menegaskan bahwa pengobatan luka diabetes harus dilakukan secara komprehensif, tidak hanya fokus pada lukanya saja, tetapi juga kondisi umum pasien.

1. Kontrol Gula Darah
Pengendalian kadar gula darah menjadi fondasi utama dalam penyembuhan luka diabetes. Pasien dianjurkan untuk rutin mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter, menjaga pola makan sehat, serta melakukan aktivitas fisik secara teratur.

2. Pembersihan Luka Secara Rutin
Luka harus dibersihkan secara berkala menggunakan cairan steril untuk menghilangkan kotoran, bakteri, dan jaringan yang menghambat proses penyembuhan.

3. Debridement atau Pembersihan Jaringan Mati
Tindakan debridement diperlukan untuk mengangkat jaringan mati atau terinfeksi agar jaringan sehat dapat tumbuh dengan optimal dan mencegah penyebaran infeksi.

4. Perawatan Luka Modern
Perkembangan teknologi medis menghadirkan metode perawatan luka diabetes yang lebih efektif, seperti penggunaan balutan khusus yang menjaga kelembapan luka, terapi tekanan negatif (Negative Pressure Wound Therapy/NPWT), hingga terapi oksigen hiperbarik pada kondisi tertentu.

5. Pencegahan dan Penanganan Infeksi
Jika muncul tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, nyeri, bau tidak sedap, atau cairan berlebih, dokter akan memberikan antibiotik sesuai hasil pemeriksaan. Penggunaan antibiotik harus sesuai resep dan tidak boleh dilakukan sembarangan.

6. Mengurangi Tekanan pada Area Luka
Tekanan berlebih, khususnya di telapak kaki, dapat memperlambat penyembuhan. Penggunaan alas kaki khusus atau teknik offloading sangat dianjurkan untuk membantu proses pemulihan.

Pencegahan Luka Diabetes Sejak Dini

Selain pengobatan, pencegahan menjadi langkah krusial bagi penderita diabetes. dr. Tom menyarankan pasien untuk rutin memeriksa kaki setiap hari, menjaga kebersihan dan kelembapan kaki, menggunakan alas kaki yang nyaman, serta segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan jika menemukan luka sekecil apa pun.

Perawatan luka diabetes yang tepat dan aman membutuhkan penanganan menyeluruh serta keterlibatan tim medis profesional. Dengan kontrol gula darah yang baik, perawatan luka sesuai standar medis, dan deteksi dini, risiko komplikasi serius seperti infeksi berat dan amputasi dapat diminimalkan.

Pasien diabetes diimbau untuk lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan kaki demi meningkatkan kualitas hidup.

Editor : Ifan Jafar Siddik

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network