BOGOR, iNews.id - Buntut ditangkapnya 16 tersangka teroris, Densus 88 Antiteror Polri terus lakukan pendalaman terhadap rencana organisasi terlarang Negara Islam Indonesia (NII) terkait makar atau ingin menggulingkan pemerintah yang sah sebelum Pemilu 2024.
Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan informasi perihal rencana tersebut diketahui dari tersangka yang sudah tertangkap. Mereka, kata Aswin mengungkapkan penggulingan itu disebarkan pentinggi NII.
"Jadi kalau bagaimana caranya itu kami akan dalami lagi, tapi belum bisa kami share dulu ya sekarang. Caranya itu adalah masih disembunyikan atau masih belum dijelaskan ke mereka dari petinggi yang lainnya atau ketua yang lainnya," kata Aswin kepada wartawan, Rabu (20/4/2022).
Aswin mengatakan tersangka yang ditangkap masih berada di level bawah dari kelompok NII. Hingga saat ini, jajarannya masih terus melakukan upaya penangkapan.
"Kami belum sampai kepada tingkat tinggi yang ditangkap, ini masih pada tingkatan kecamatan ternyata. Setelah pemeriksaan ini baru kami dapat semua istilahnya gambaran struktur, cuma dia itu terputus, mereka juga tidak mengetahui siapa yang di atas dia. Hanya melalui seseorang sebagai istilahnya link yang sekarang lagi kita cari juga," ucapnya.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menemukan bukti dan sejumlah rencana dari kelompok Negara Islam Indonesia (NII) yang ingin menggulingkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum 2024.
Rencana dan barang bukti itu diketahui dari pengakuan 16 tersangka teroris NII yang ditangkap detasemen berlambang burung hantu di wilayah Sumatra Barat (Sumbar).
"Barang bukti yang ditemukan juga menunjukkan sejumlah rencana yang tengah dipersiapkan oleh jaringan NII Sumatera Barat yakni upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum Pemilu 2024," kata Kabagbanops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar, Senin (18/4/2022).
Di antara sekian rencana tersebut, Aswin mengungkapkan terdapat juga potensi ancaman berupa serangan teror yang tertuang dalam wujud perintah mempersiapkan senjata tajam golok dan juga mencari para pandai besi.
"Adapun temuan alat bukti arahan persiapan golok tersebut sinkron dengan temuan barang bukti sebilah golok panjang milik salah satu tersangka," ujar Aswin.
Kemudian, Aswin juga menyebut pihaknya menemukan sejumlah barang bukti dalam bentuk dokumen tertulis yang menunjukkan bahwa jaringan NII di Sumatra Barat memiliki visi-misi yang sama persis dengan NII Kartosuwiryo.
Editor : Hilman Hilmansyah
Artikel Terkait