BOGOR, iNews.id – Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke pasar Bogor dilakukan dengan berkeliling melihat kondisi pasar Bogor sekaligus berinteraksi dengan para pedagang dan masyarakat, Kamis (21/4/2021).
Ketika Jokowi melintas di kawasan pasar, tiba-tiba dua orang pedagang buah yang biasa mangkal di belokan pasar Jalan Bata berteriak histeris kepada Presiden Jokowi sambil menyampaikan keluhan.
Video aksi dua pedagang buah itupun langsung viral di jejaring media sosial (Medsos).
Dalam video tersebut, tampak terlihat seorang laki-laki dan perempuan menangis histeris memakai baju warna merah kepada Presiden Jokowi.
Melihat hal itu, Jokowi langsung berusaha menenangkan kedua orang tersebut yang menangis secara histeris.
“Tenang, tenang, tenang,” ujar Jokowi dalam video tersebut yang tersebar di media sosial.
Setelah tenang, kedua orang tersebut langsung menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Keduanya mengadu kepada Jokowi lantaran persoalan kasus hukum yang saat ini menimpa pamannya seorang pedagang buah di Jalan Bata.
Keduanya menyampaikan kepada Jokowi bahwa pamannya itu ditahan polisi karena menolak pungli.
“Pak disini banyak pungli, paman saya ditahan, dia di tahan karena melawan preman menolak pungli, bapak bisa tolong kami, kami bingung, udah tiga bulan di tahan pak,” katanya dalam video.
“Kasihan pak, dia punya anak empat orang, mana mau lebaran. Saya mohon, hanya bapak (Jokowi) yang bisa bantu kami,” ujar seorang wanita sambil menangis histeris didepan Jokowi.
Mendengar pernyataan kedua orang tersebut, Presiden lalu bertanya, “Siapa namanya,” kata Jokowi. Dua orang itu menjawab, “Namanya Ujang Sarjana, dia ditangkap polisi karena menolak pungli. Disini banyak pungli oleh preman,” ujarnya.
Kemudian, Mensesneg Pramono Anung yang sedang mendampingi Presiden langsung mencatat aduan tersebut sembari menenangkan kedua orang yang mengadu itu menggunakan lambayan tangannya.
Hingga berita ini terbit, tim iNewsbogor.id terus melakukan konfirmasi terhadap orang yang ada di video viral tersebut. Namun hingga kini belum dapat tanggapan dari pihak terkait atau pihak yang berwenang (kepolisian).
Editor : Hilman Hilmansyah
Artikel Terkait