BogorRaya, iNews.id – Melalui pecakapan telepon, Kepala Pentagon atau Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin meyakinkan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz soal dukungan kuat Washington yang berkelanjutan.
Pengulangan janji dukungan ini disampaikan juru bicara Departemen Pertahanan AS John Kirby pada hari Jumat yang mengonfirmasi percakapan telepon kedua menteri pertahanan tersebut.
Israel dan Hamas terlibat pertempuran berdarah 11 hari yang diakhiri dengan gencatan senjata yang ditengahi Mesir pada 20 Mei.
"Menteri Pertahanan Lloyd Austin sore ini berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel Benjamin 'Benny' Gantz," kata Kirby saat membacakan rangkuman percakapan telepon tersebut.
"Menteri Austin menegaskan kembali dukungan kuat Amerika Serikat untuk keamanan Israel," lanjut Kirby, seperti dikutip Al Arabiya, Sabtu (29/5/2021).
Austin, lanjut Kirby, mengatakan kepada Gantz bahwa dia berbagi dukungan administrasi Biden untuk membangun gencatan senjata guna membangun keamanan yang langgeng.
Menurut Kirby, kedua belah pihak setuju untuk tetap dalam koordinasi yang erat tentang prioritas pertahanan bersama.
Minggu ini, Menteri Luar Negeri Antony Blinken melakukan kunjungan ke Timur Tengah selama dua hari yang bertujuan untuk memperkuat gencatan senjata dan mengumpulkan uang untuk rekonstruksi. Salah satu tujuan AS adalah untuk memastikan bahwa bantuan apa pun di luar jangkauan Hamas dalam upaya berkontribusi untuk mengurangi ketegangan di kawasan tersebut.
Bentrokan di Yerusalem Timur pada awal Mei menyebabkan kekerasan terburuk antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza dalam beberapa tahun terakhir. Kelompok Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ) yang bermarkas di Gaza menembakkan ribuan roket ke Israel. Sebagai tanggapan, Israel melancarkan serangan udara balasan terhadap Gaza.
Di Israel, 12 orang tewas dan lebih dari 50 orang terluka parah selama pertempuran. Sedangkan korban tewas di antara warga Palestina di Jalur Gaza, Yerusalem dan Tepi Barat mencapai 270, termasuk wanita dan anak-anak.
Menurut PBB, sekitar 1.948 warga Palestina terluka dalam serangan Israel, dan lebih dari 112.000 mengungsi.
Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) pada hari Kamis mengadakan sesi khusus tentang situasi hak asasi manusia yang parah di wilayah Palestina yang diduduki Israel.
Setelah sesi tersebut, dewan mengeluarkan resolusi untuk membentuk panel internasional independen untuk menyelidiki semua dugaan pelanggaran hukum humaniter internasional dan pelanggaran hukum hak asasi manusia internasional di Israel dan Otoritas Nasional Palestina.
Israel telah menolak untuk bekerja sama, melabeli UNHRC "sebuah badan dengan mayoritas anti-Israel". Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut resolusi itu sebagai ejekan terhadap hukum internasional.
Editor : Ghazali Hasan
Artikel Terkait