BOGOR, iNews.id - Proyek Strategis Nasional atau PSN Bendungan Ciawi, ditargetkan selesai pada Agustus 2022. Proyek pertama dengan sistem bendung kering atau Dry Dam yang disebut sebagai pengendali banjir di Ibu Kota Jakarta yang digagas Presiden Joko Widodo, kini sudah memasuki tahap pembangunan akhir atau finishing sejak di bangun pada awal tahun 2017 lalu.
Project Manager PT. Brantas Abipraya selaku kontraktor Bendungan Ciawi, Whima Regianto, mengatakan proyek yang memakan lahan 31,96 hektar dengan ketinggian bendungan 51 meter dan menelan biaya 798,7 Miliar untuk fokus dalam pengerjaan utama dan bendung.
Bendungan kini sudah mencapai 95 persen proses pengerjaan. Whima menyebut, saat ini tinggal membangun puncak Bendungan dan jalan konektivitas konektivitas serta spillway.
"Kita targetkan pembangunan atau pengerjaan bendung Ciawi ini pada Agustus selesai, karena ini diminta oleh Menteri PUPR. Pengerjaan di proyek utama yakni tubuh Bendungan, pertama pengerjaan puncak yang tingginnya itu kan 51 meter, tinggal sisa 2,5 meter lagi serta pembangunan spillway dan jalur konektivitas. Itu saja kalau di pengerjaan tubuh bendungan," katanya.
WhimaIa juga menjelaskan, untuk pembangunan secara global semua pengerjaan di PSN Bendung Ciawi termasuk pembangunan spellway, fasilitas umum dan pembangunan Bendungan saat ini mencapai 85 persen secara keseluruhan. Whima menyebut, di pembangunan untuk sarana fasilitas umum atau Fasum saja pihaknya tengah menyelesaikan pengerjaan gedung pengelolaan, masjid, gudang dan kantin.
"Nantinya penghijauan akan dikembalikan. Artinya setelah pembangunan fisik semua selesai, kita akan kembali tanam ragam jenis pohon, baik buah, bambu dan Veviter. Semuanya itu dilakukan untuk mengelilingi Bendungan. Tapi, sejauh ini meski belum selesai, beberapa warga sudah melakukan aktivitas olahraga raga karena sebagian pengerjaan memang sudah selesai. Kami optimis Juli atau Agustus ini sudah selesai," jelasnya.
Kedepan jika sudah selesai nanti, bendung Ciawi tidak hanya menjadi pemereduksi air di sungai Ciliwung saat debit airnya tinggi sehingga mampu memperlambat banjir di DKI Jakarta.
"Kementerian PUPR berencana ke depannya bisa jadi destinasi wisata bendung kering pertama karena disiapkan jogging track, taman buah mini, serta spot foto," tuntas Whima.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait